Minggu, 5 Oktober 2025

Pasangan Suami Istri Tewas di Bukit Mangkol, Ada Pesan Misterius di Bantal Merah

Aslika (29), istri Iswandi, ditemukan sekitar hampir satu kilometer dari lokasi penemuan jenazah suaminya, Selasa (22/11/2016).

Editor: Dewi Agustina
Bangka Pos
Pesan terakhir yang ditinggalkan pasutri nahas yang ditemukan tewas mengenaskan di Bukti Mangkol. 

TRIBUNNEWS.COM, PANGKALPINANG - Upaya pencarian istri Iswandi (28) alias Andi, warga Gandaria I, Pangkalpinang, yang tewas di Bukit Mangkol, Desa Keretak, Kecamatan Simpangkatis, Kabupaten Bangka Tengah, berakhir.

Aslika (29), istri Iswandi, ditemukan sekitar hampir satu kilometer dari lokasi penemuan jenazah suaminya, Selasa (22/11/2016) sekitar pukul 15.00 WIB.

Perempuan asal Kelurahan Pintu Air, Pangkalpinang itu bernasib nama dengan suaminya. Kondisi Aslika mengenaskan.

Tubuhnya ditemukan di kaki Bukit Mangkol yang cukup curam. Jaraknya dari jalan umum sekitar 20 meter. Masih mengenakan pakaian lengkap dan sandal, kaki Aslika terlihat menjepit ke sebuah batang pohon karet.

Aroma tidak sedap muncul saat jenazah akan diangkat untuk dievakuasi tim pencarian.

Tak hanya keluarga dan polisi, pencarian dibantu Basarnas. Pencarian Aslika dilakukan sejak jenazah Andi ditemukan pada Senin (21/11/2016) pagi.

Diberitakan sebelumnya, Iswandi alias Andi ditemukan tergeletak tak bernyawa di Bukit Mangkol, Senin (21/11/2016).

Penemuan jenazah Andi bermula dari kecurigaan warga Desa Terak terhadap satu sepeda motor yang terparkir tak bertuan.

Polisi mendapati luka tusuk di tubuh Andi. Saat itu, polisi menyatakan mencari keberadaan istri Andi yang menurut saksi datang bersama Andi ke Bukit Mangkol.

Dua Pesan di Bantal
"Mak anak mu minta ampun tuk yg terakhir x ini. Apapun akan ku lakukan yg mak suruh asalkan mak mau maafin anak ini. Aku pgen pulang mak, aku nyesel telah ninggalin anakku".

"Anakku bunda rindu tak bisa hidup tanpa kamu, kau semangat hidupku, kau jiwa ku kau nafasku anakku. Bunda akan pulang bunda akan tebus kesalahan bunda, dan apa yg kamu bunda turuti sayangi bunda nak."

Andi dan Aslika baru menikah selama kurang lebih satu tahun. Awalnya kedua insan itu adalah duda dan janda anak satu.

Namun Andi dan Aslika hanya tinggal berdua di rumah kontrakan di Gandaria I, Pangkalpinang.

Kemarin, Bangka Pos (Tribunnews.com Network) mendatangi rumah kontrakan Andi dan Aslika. Beralamat lengkap Jalan Air Kepala 7, Gandaria I, Pangkalpinang, kontrakan itu dibangun berjajar dengan beberapa rumah kontrakan lainnya.

Saat Bangka Pos datang, beberapa tetangga Andi dan Aslika tampak duduk sambil bercengkerama di teras rumah kontrakan mereka.

Aris, seorang penghuni kontrakan menyebut Andi dan Aslika dikenal cukup cepat bersosialisasi dengan tetangga.

Namun pria yang tinggal tepat di samping rumah kontrakan pasangan itu menyebut, Andi dan Aslika mulai jarang terlihat beberapa bulan terakhir.

"Dulu suka bergaul bermain gaple di dekat rumah ini, tetapi sejak beberapa bulan terakhir jarang terlihat," kata Aris.

"Sering ditutup rumahnya belakangan ini, kalaupun ada jarang keluar dan jika pulang kadang malam hari," lanjutnya.

Sepengetahuannya, Andi telah lama tinggal di kontrakan milik orangtuanya tersebut.

"Saya baru pindah, mereka sudah ada di sini," kata tetangga lainnya.

Sempat Bertengkar
Di teras rumah Andi terlihat sebuah bantal berwarna merah jambu dan foto pernikahannya tergeletak di atas sebuah meja kayu.

Terlihat tulisan rapi di bantal itu yang diduga ditulis Aslika.

Foto pernikahannya pun masih terlihat rapi saat keduanya melangsungkan pernikahan.

"Kalau dari tulisannya, kayaknya istrinya yang nulis," kata seorang tetangga.

Membaca isinya, Aslika seakan menumpahkan penyesalannya.

Satu bagian tulisan menyinggung kerinduannya terhadap anak yang ditinggalkan.

Sementara tulisan lainnya menyebut permohonan maaf kepada sang ibunda.

Sejak sore kemarin kepolisian dari Polsek Simpang Katis Bateng mendatangi rumah kontrakan Andi dan Aslika.

Hingga Subuh kemarin, kepolisian Polda juga ikut memeriksa isi rumah korban.

"Ada surat yang ditinggalkannya, kayaknya ditulis istrinya, dibawa sama polisi suratnya, isinya hampir sama dengan tulisan yang ada di bantal, hanya lebih panjang," kisah Aris.

Ketua RT setempat, Muhammad dan paman korban, Tono ikut menceritakan keseharian korban saat bertemu di masjid yang berjarak sekitar 50 meter dari kontrakan.

Sepengetahuannya, korban rajin ke masjid untuk beribadah. Namun sebulan terakhir sudah jarang terlihat lagi.

"Terakhir sebulan lalu ke masjid, katanya sekitar dua minggu lalu sempat bertengkar, istrinya pulang ke rumah orangtuanya, tetapi kembali lagi akhirnya," kata Muhammad.

Dia mengakui sudah lama tidak bertemu dengan korban.

"Jadi tidak tahu apapun, hanya tadi subuh ada polisi memeriksa rumahnya, mengambil beberapa barang seperti kartu memori dan barang lainnya," jelasnya.

Paman korban pun mengakui, Andi merupakan sosok yang rajin saat pernah ikut membantu berjualan dengannya.

"Sekitar dua minggu ikut saya, setelah itu tidak ada lagi, pernah juga jualan sayur di depan rumahnya, orangnya supel dan rajin," kata Tono.

Dicari Hingga Subuh
Adalah Zainuri yang menemukan Aslika, istri Iswandi (28) alias Andi, warga Gandaria I, Pangkalpinang yang ditemukan tewas di Bukit Mangkol, Desa Terak, Kecamatan Simpangkatis, Kabupaten Bangka Tengah, Selasa (22/11/2016).

Bibi Aslika itu datang bersama 40 warga Pintu Air untuk membantu pencarian. Mereka ikut mencari Aslika di Bukit Mangkol pascapenemuan jenazah Andi, Senin (21/11/2016) pagi kemarin.

"Kami mencari sampai Subuh. Karena lelah kami pulang dulu, kemudian pagi mencari lagi meminta bantuan Basarnas dan Polres Bateng dan Pangkalpinang," kata Zainuri saat ditemui di RSUD Depati Hamzah, Pangkalpinang, Selasa (22/11/2016).

Zainuri mengaku punya firasat kuat akan keberadaan Aslika. Karenanya dia memilih mencari di bagian hutan yang ada batang durian dan karet di sekitar lokasi kejadian.

"Setelah dari lokasi penemuan suaminya, saya ingat keluarga pernah bilang bahwa ada kebun di sana, jadi saya ke situ, saat ketemu saya langsung teriak memanggil tim untuk membantu," ujarnya.

Aslika ditemukan masih mengenakan pakaian lengkap dan sandal. Ada juga tas dan barang-barang lainnya.

Ratusan warga menyaksikan proses evakuasi Aslika. Mereka semakin tertarik karena tim pencari rela menginap untuk menemukan warga Pintu Air tersebut.

"Sudah dari semalam mencari, bahkan ada yang menginap di atas sini," kata Badewi, warga setempat, di lokasi penemuan jenazah Aslika, Selasa (22/11/2016).

Lokasi penemuan diakui warga merupakan jalan buntu meskipun ada beberapa kebun di atasnya.

"Ini jalur air, jarang orang lewat sini, buntu jalannya, kami juga tidak tahu kebun siapa di sana," jelasnya.

Kapolres Bangka Tengah, AKBP Frangky Yusandhi bersama jajarannya langsung meninjau lokasi kejadian dan tempat pemeriksaan jenazah di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang.

Pihaknya masih belum bisa memastikan dugaan sementara terkait tewasnya suami istri di kawasan bukit mangkol yang ditemukan dalam dua hari terakhir.

"Untuk kaitannya masih dengan kemarin penemuan jenazah, hingga mencari istrinya yang ditemukan meninggal dunia," jelasnya.

Kepolisian masih akan melakukan sinkronisasi dan dugaan di lapangan yang nantinya akan di rangkai dalam kesatuan penyelidikan.

"Kita lakukan evaluasi dan analisa dulu, mudah-mudahan mendapat titik terang," ujarnya.

Terkait apa saja luka yang didapatkan korban, tim DVI dan Inafis Polda Kepulauan Babel masih melakukan pemeriksaan medis.

Terlihat dari mulut korban mengeluarkan busa berwarna hitam.

Dijemput Suami
Safaria, bibi Aslika yang lain menyebut, Andi sempat menjemput istrinya di BTC Pangkalpinang, Minggu (20/11/2016) sore.

Aslika diketahui bekerja di sebuah toko di pusat perbelanjaan tersebut.

"Paginya masih sempat kerja dan pulang sempat izin sama pemilik toko dijemput suaminya," kata Safarida saat ditemui di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, Selasa (22/11/2016) sore.

Kesaksian seorang tetangga Andi dan Aslika di Gandaria I, pasangan itu sempat bertengkar beberapa hari sebelum penemuan jenazah keduanya. Namun dia tidak mengetahui masalah yang membuat keduanya cekcok.

"Membicarakan masalah apa tidak tahu juga, baru saja juga ada keluarganya datang untuk melihat kondisi rumahnya," ujar tetangga tersebut.

Seorang tetangga lainnya mengenang Aslika sebagai istri yang sangat baik.

"Istrinya baik seratus persen, nurut apa kata suaminya, walaupun lelah pulang bekerja masih tetap memasak, menumbuk bumbu," katanya.

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved