Selasa, 7 Oktober 2025

Ternyata Ini Alasan AC Tega Aniaya Anak Pembantunya

Wanita asal Jebres Solo ini mau mengikuti pelaku berpindah-pindah hingga 11 kali karena perilakunya baik, namun beringas saat usaha majikan menurun

Penulis: Khaerur Reza
Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Jogja/Khaerur Reza
Sartini (36) seorang PRT yang anaknya menjadi korban penganiayaan majikannya kembali dimintai keterangan oleh Polda DIY. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNNEWS.COM,  SLEMAN - Balita JM (1,5) anak yang diduga dianiaya oleh AC,  majikan ibunya dianggap sebagai biang pembawa sial apalagi saat usaha sang majikan mulai menurun.

"Katanya bikin sial saja," cerita Sartini di Mapolda DIY, Kamis (17/11/2016).

Dikatakan Sartini, dirinya ikut majikannya itu sejak 2014.

"Awalnya orangnya baik makanya kalau pindah-pindah pun saya mau mengikutinya," ujarnya.

Sejak 2011 wanita asal Jebres Solo ini relaengikuti majikannya berpindah-pindah hingga 11 kali mulai dari Grogol Sukoharjo, Tegalyoso Klaten, Yogyakarta hingga Bantul yang menjadi tempat tinggal terakhirnya.

AC yang dulunya baik mulai berubah sejak usahanya di bidang teknik meredup, dia mengaku sering mendapat bentakan dan juga kekerasan fisik dari majikan.

"Saya sering dibentak dan menjadi ringan tangan. Saya tidak boleh keluar," ujarnya.

Tidak cukup melakukan kekerasan kepada Sartini, AC juga melakukan kekerasan pada anaknya JM mulai dari menempelkan besi panas, memasukkan ke dalam mesin cuci, mematahkan gigi dengan tang, hingga memasukkan bocah itu ke dalam kulkas.

"Ya dimasukkan ke mesin cuci pas ada airnya dihidupin, anaknya nangis gak digubri kalau dia (AC) sudah marem capek nanti dia keluarin sendiri anak saya. Saya juga gak berani melawan karena takut," ceritanya.

Setelah menjalani berbagai macam siksaan akhirnya dia dan anaknya berhasil kabur melalui pintu belakang rumah pada tanggal 18 September 2016.

Menerobos sawah dan ladang dia mengaku ditolong oleh seorang pemulung yang memberinya uang dan kemudian digunakannya ke Terminal Giwangan Yogyakarta dan menuju Klaten guna bersembunyi di tempat saudaranya.

AC sendiri menurutnya pernah coba mendatangi rumah orangtuanya di Jebres guna mencari dirinya namun tidak ketemu karena masih bersembunyi di Klaten.

Dia berharap majikannya tersebut segera ditangkap oleh kepolisian dan diberik hukuman setimpal.

"Ya berharap majikan saya ditangkap dan dihukum seberat-beratnya," ujar Sartini yang terus menggendong anaknya selama pemeriksaan.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved