Gempa di Pengalengan Dipicu Sesar Lokal
Gempa yang terjadi di Pengalengan merupakan gempa bumi tektonik dengan hiposenter dangkal.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Gempa yang terjadi di Pengalengan merupakan gempa bumi tektonik dengan hiposenter dangkal. Hal itu dilihat kedalaman hiposenternya yang hanya 10 kilometer.
"Tampak bahwa gempa bumi disebabkan aktivitas sesar lokal yang terletak pada jarak sekitar 2,5 kilometer arah selatan Danau Cileunca Pengalengan," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, seperti yang dikutip pada laman resmi BMKG.
Dikatakannya, hasil analisasis peta shake map BMKG, dampak gempa bumi berupa guncangan kuat yang terasa di sejumlah wilayah dekat pusat gempat.
Antara lain Pengalengan, Cicayur, Cibeureum, Purbasari, Kertamanah, Puncakmara, Cicayur, Pasirangin, Santosa, Palima, Dewata, dan Ciheulang.
"Hasil monitoring BMKG pascaterjadinya gemba bumi Pengalengan, hingga saat ini belum terjadi gempa bumi susulan," kata Daryono.
Gempa berkekuatan 4,2 skala Richter mengguncang Kabupaten Bandung, Minggu (6/11/2016) pagi.
Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), waktu gempa bumi terjadi pada pukul 06.44 WIB.
Adapun pusat gempa terjadi di 7,25 lintang selatan dan 107.54 bujur timur atau tepatnya di darat pada jarak 7 kilometer arah selatan Kota Pengalengan atau 37 kilometer arah selatan Kota Bandung dengan kedalaman 10 kilometer.
Berdasarkan data BMKG, gempa yang mengguncang wilayah Pengalengan itu dipicu aktivitas sesar lokal. Hingga berita ini ditulis, belum diketahui dampak yang terjadi akibat gempat tersebut. (cis)