Pemkot Solo Lunasi Biaya Administrasi, 860 Lulusan SMK Akhirnya Bisa Ambil Ijazah

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Bayu Ardi Isnanto

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta membebaskan biaya 860 orang lulusan SMK di Solo agar hak memiliki ijazahnya terpenuhi.

Sebab, Pemkot menilai ratusan lulusan SMK tersebut merupakan warga yang tidak mampu.

Dahulu mereka berhasil lulus ujian nasional namun tidak dapat melunasi biaya administrasi sehingga ijazah mereka ditahan pihak sekolah.

Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, membuat kebijakan agar seluruh ijazah yang ditahan di SMK negeri agar diberikan secara gratis.

Kalau (lulusan) negeri memang (biayanya) saya bebaskan semua," kata Rudy di Balai Kota Solo, Rabu (19/10/2016).

"Harusnya semua sudah diberikan, tapi kemarin masih ada yang telepon kalau masih ditahan, nanti biar dicek lagi," ujarnya menegaskan.

Dari 860 penerima ijazah, 12 orang di antaranya merupakan lulusan SMK swasta.

Bagi lulusan SMK swasta, Rudy mengaku telah menebus dengan uang pribadinya.

"Kalau swasta kemarin dapat potongan biaya 50 persen, jadi bisa lebih enteng," ujarnya.

Biaya tebusan masing-masing ijazah berbeda-beda sesuai kekurangannya.

"Empat orang saja bisa Rp 12 juta, kalau yang ini kira-kira habis Rp 36 juta," ungkap Rudy.

"Di (sekolah) swasta yang belum masih banyak, nanti kita tebus lagi," imbuhnya.

Dilihat dari waktunya, tahun kelulusan mereka bervariasi, ada yang 2016, bahkan menurutnya ada yang sejak 1993 belum diambil.

Sebelumnya Rudy pada April 2016 juga telah membagikan ijazah yang ditahan sekolah, kepada para pemiliknya.

Namun saat itu hanya sebanyak 90 ijazah yang dibagikan.