Gubernur Ganjar: Berbahaya Polisi Tak Sejahtera Bawa Senjata Api
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo prihatin ada polisi meledakkan kepalanya dengan pistol diduga karena persoalan utang piutang.
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo prihatin ada polisi meledakkan kepalanya dengan pistol diduga karena persoalan utang piutang.
Menurut politikus PDI Perjuangan ini, dibandingkan periode lampau, saat ini kesejahteraan anggota Polri sudah lebih baik.
Persoalan kesejahteraan ini juga berdampak pada profesionalisme anggota Polri selama bertugas di lapangan. Adanya pungutan liar tentu diawali minimnya pendapatan yang mereka peroleh.
"Saya sebagai anak seorang polisi, dulu dengan sekarang tentu berbeda," kata Ganjar ditemui saat meninjau fasilitas penunjang personel Polri di Polres Jepara, Kamis (6/10/2016).
Guna menghindari adanya anggota Polri menyelesaikan persoalan dengan bunuh diri adalah meningkatkan kesejahteraan, minimal kebutuhan dasarnya terpenuhi.
"Menurut saya akan bisa membantu. Untuk pendapatan-pendapatan yang ada pasti belum cukup, kalau pelan-pelan ditingkatkan akan bisa membantu," imbuh Ganjar.
Ganjar menambahkan, seseorang dalam kondisi ekonomi belum sejahtera namun membawa senjata api akan sangat berbahaya.
"Orang kalau enggak sejahtera dan membawa senjata maka bahaya," kata dia.
Ia mengungkapkan, komisioner KPK RI, Basaria Panjaitan, saat bertemu Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu telah mengusulkan agar ada peningkaatan kesejahteraan anggota Polri.
Presiden Jokowi telah menyetujui usulan tersebut, meski kenaikannya tak langsung secara signifikan. "Tapi pelan-pelan remunerasi makin naik, tunjangan makin bagus," ucap Ganjar.
Komentari Pungli
Di sisi lain, Ganjar juga mendorong agar Dinas Psikologi Polda Jateng rutin mengontrol anggotanya agar tetap bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Mengenai pungli yang dilakukan oknum anggota Polisi di Samsat Kota Magelang, Ganjar mengapresiasi Polda Jateng segera merespon dengan melakukan perubahan sampai tingkat bawah.
"Saya senang responnya dan akan menyelesaikan semuanya. Sebab layanan publik ini bukan persoalan satu institusi saja, tapi juga ada kepolisian juga untuk bareng-bareng melayani masyarakat," Ganjar menjelaskan.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Jateng, Ferry Wawan Cahyono, mengatakan pihaknya mendukung adanya wacana yang dilontarkan Ganjar untuk melegalisasi 'pungli' dengan cara membuat Perda.
"Saya kira boleh-boleh saja ada Perda, silakan diusulkan ke dewan. Intinya jangan smpai ada pembayaran di luar aturan, itu yang harus diminimalisasi," kata politikus Partai Golkar ini.