Menulis HMI Himpunan Mahasiswa Iblis, Yogi Radit Minta Ampun
Yogik Radit minta ampun kepada kader Himpunan Mahasiswa Islam setelah memplesetkan akronim HMI menjadi Himpunan Mahasiswa Iblis.
Editor:
Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Christoper Desmawangga
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Yogi Radit minta ampun kepada kader Himpunan Mahasiswa Islam setelah memplesetkan akronim HMI menjadi Himpunan Mahasiswa Iblis.
Ia meminta maaf kepada seluruh kader HMI setelah tahu dirinya dilaporkan kader HMI Cabang Samarinda, Balikpapan dan Tenggarong ke Polresta Samarinda.
Yogi mengunggah plesetan HMI di BlackBerry Messenger Channel Kabar Samarinda beberapa waktu lalu. Pelaku memiliki nama akun Yogik Radit.
Pada Selasa (27/9/2016) siang, Yogi (30) mendatangi kader-kader HMI guna meminta maaf atas tindakannya menghina korps mereka. Permintaan maaf Yogi diterima baik kader HMI di sebuah warung di Jalan Pramuka melalui kenalannya kader HMI.
"Di situ saya mengakui tindakan saya salah. Saya mohon maaf atas perbuatan itu, saya minta maaf kepada seluruh kader HMI yang merasa dirugikan dengan tindakan saya," kata Yogi ditemui di Polresta Samarinda, Jalan Slamet Riyadi, Rabu (28/9/2016).
Ia berbuat begitu lantaran kesal mengetahui kader HMI berdemonstrasi sampai memblokir Jalan M Yamin, Jumat (23/9/2016). Usaha Yogi mengantarkan barangan pesanan ke konsumennya sampai molor.
Lantaran demo tersebut, Yogi harus memutar dan mengambil jalur lebih jauh. Ia kena sentil karena konsumennya mengeluh harus menunggu satu jam untuk menerima barang yang dipesan.
"Saya saat itu mau ke Jalan AW Syahranie untuk antar kosmetik, karena ada demo saya harus putar jalan untuk sampai ke alamat konsumen. Di jalan saya ditelepon terus oleh konsumen. Akhirnya saya baru sampai di tempat tujuan setelah satu jam," ia menjelaskan.
Malamnya, Yogi melihat Kabar Samarinda ada foto para demo yang ternyata mahasiswa aktivis HMI. Ia spontan menuliskan gerundelannya.
"Yang jelas sebelum itu saya tidak ada masalah dengan HMI. Dengan permohonan maaf saya ini, semoga masalah ini bisa selasai baik-baik, tanpa harus lewat jalur hukum," Yogi berharap.