Kenapa Mobil Patroli Polisi untuk Aktivitas Ini? Jawaban Kapolres Rembang Mengejutkan!
Jawaban Kapolres Rembang, AKBP Sugiarto mengejutkan, andai saja daerah lain mengikuti hal ini tentu polisi makin mendapat hati masyarakat.
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Mengapa mobil patroli polisi digunakan untuk mengangkut warga? Padahal itu bukan peruntukannya, kenapa dilakukan?
Jawaban Kapolres Rembang, AKBP Sugiarto mengejutkan, andai saja daerah lain mengikuti hal ini tentu polisi makin mendapat hati masyarakat.
Ya, di Kabupaten Rembang mobil patroli polisi untuk angkut anak sekolah, warga yang kesulitan angkutan, ibu hamil, orang sakit hingga warga yang ban motornya bocor di jalan sudah menjadi pemandangan biasa.
Aksi para polisi yang terjun langsung memberikan bantuan kepada warga itu merupakan perwujudan program priotitas Kapolri, Promoter (Profesional, Modern dan Terpercaya).
Kapolres mengatakan, program Promoter ini disinkronkan dengan motto Polres Rembang.
"Motto Polres Rembang HEROES, Humanis, Edukatif, Religius, Optimis, Empati dan Simpatik."
"Jadi anggota betul betul terjun ke seluruh aspek kehidupan masyarakat Rembang," kata Sugiarto kepada Tribun Jateng, Rabu (14/9/2016).
"Mobil patroli kami dipakai angkut warga yang kesulitan angkutan. Kami antar sampai ke tujuannya," katanya.
Sugiarto mencontohkan, banyak anak sekolah yang harus lama menunggu angkutan agar bisa ke sekolahnya.
Ada nenek nenek yang harus berjalan berkilometer dari pasar untuk bisa pulang ke rumahnya, orang sakit dan ibu hamil yang kesulitan ke rumah sakit karena tidak ada angkutan.
"Semuanya kami angkut pakai mobil polisi. Baik itu polres maupun polsek semua melayani permintaan masyarakat. Anak sekolah yang dari kecil merasakan kebaikan polisi akan tertanam kuat di benaknya," katanya.
Menurut Sugiarto, dia telah menyampaikan kepada seluruh kepala desa di Rembang agar apabila memerlukan sesuatu atau mengalami kesulitan agar segera menghubungi polisi.
"Ada orang sakit, orang mau melahirkan atau apapun langsung hubungi polisi. Kami segera datang," katanya.
Ditanya terkait anggaran patroli meningkat akibat program itu, Sugiarto mengaku tidak sama sekali. Menurutnya, program ini dilaksanakan berbarengan patroli rutin kepolisian.
"Tidak ada anggaran patroli naik, karena program kemanusiaan ini berjalan sembari anggota melakukan patroli. Jadi sambil anggota patroli, di jalan menemukan orang yang membutuhkan angkutan ya diantar.
Mengantar mereka bisa sekalian patroli juga, bahkan bisa lebih dekat dengan masyarakat," katanya.
Bahkan Sugiarto mewajibkan setiap mobil patroli jenis pikap (patroli kancil) memiliki besi panjang.
Besi ini digunakan untuk mengangkat motor warga yang mogok atau ban gembos di jalan lalu mengantarnya ke bengkel.
"Memang sederhana, tapi bantuan kecil ini sangat berguna bagi masyarakat. Saya ingin anggota juga merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain terutama masyarakat yang membutuhkan bantuan," pungkasnya. (*)