Senin, 6 Oktober 2025

Ini Alasan Kepsek Kirim Surat Mengajak Siswinya Berhubungan Badan

Setelah dilaporkan oleh siswinya, NR ke polisi karena mengajak muridnya berhubungan badan melalui surat, Kepala SMA Negeri Lurasik angkat bicara.

Editor: Robertus Rimawan
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM, KEFAMENANU - Setelah dilaporkan oleh siswinya, NR ke polisi karena mengajak muridnya berhubungan badan melalui surat, Kepala SMA Negeri Lurasik berinisial BA akhirnya angkat bicara.

Saat menghubungi Kompas.com melalui telepon selulernya, Jumat (2/9/2016), BA membenarkan isi surat yang mengajak muridnya, NR untuk berhubungan badan.

Baca juga: Kirim Surat Ajakan Berhubungan Badan, Kepsek Dilaporkan Siswinya ke Polisi

BA mengaku, tujuan dibuatkan surat itu yakni untuk menampik adanya gosip miring yang beredar di sekolahnya bahwa dirinya punya hubungan khusus dengan NR.

“Jadi gosip ini disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab sejak Juli 2016 lalu yang menuding saya punya hubungan khusus dengan NR," jelas BA.

Menurut BA, selama ini NR kerap tidak mengindahkan panggilan gurunya untuk menghadap. Bahkan panggilan dari kepala sekolah pun tidak dituruti.

Akhirnya, orang mulai curiga dan menuding bahwa NR melawan karena dia punya hubungan khusus dengan kepala sekolah.

"Sehingga saya pun ingin membuktikan kebenaran itu dengan membuat 10 pertanyaan dalam surat yang harus ia jawab untuk kemudian bisa membuktikan kebenaran gosip itu,” terang BA.

Menurut BA, NR dipanggil oleh guru untuk menghadap ke sekolah karena sebelum ujian semester kenaikan kelas, dia pernah minggat dari rumahnya selama tiga pekan. NR diketahui pergi ke ibunya yang tinggal di Timor Leste. Sementara ayahnya telah meninggal.

Setelah kembali dari Timor Leste, NR dipanggil oleh gurunya untuk membuat surat pernyataan tidak lagi membolos. NR pun membuat surat pernyataan tersebut.

Lalu NR kembali dipanggil oleh guru-gurunya, termasuk kepala sekolah untuk suatu keperluan tetapi tidak pernah ditanggapi. Akhirnya pada Kamis (26/8/2016), kepala sekolah memanggil khusus NR di ruangan Bimbingan Konseling (BK).

“Hari Kamis itu saya panggil dia di ruangan bimbingan konseling (BK). Saya didampingi oleh dua orang staf saya," katanya.

NR pun ditanya alasan mangkir dari panggilan guru dan kepala sekolah. Dia hanya menjawab sibuk.

Lalu BA menyodorkan kertas berisi 10 pertanyaan untuk menguji kejujuran. Hal itu dilakukan karena selama ini NR digosipkan punya hubungan khusus dengan BA.

BA meminta NR untuk mengisi 10 pertanyaan di sekolah agar surat itu tidak bocor sehingga bisa menimbulkan banyak gosip. Salah satu isi pertanyaan itu adalah berhubungan badan.

Di dalam surat itu, BA juga menyertakan uang Rp 1 juta sebagai "upah" menjawab 10 pertanyaan itu.

“Sebelumnya saya kasih surat dan uang itu, saya bilang jika kau sampaikan berita ini ke orang lain maka ceritanya akan lain," kata BA.

Lanjut BA, NR pun menerima surat itu beserta uangnya, namun dia tetap ingin menjawabnya di rumah dan berjanji akan mengembalikan "kuesioner" itu keesokan harinya

"Saya kemudian foto dia dengan lembaran (kertas pertanyaan dan uang) ini di atas meja," katanya.

Namun, kata BA, rupanya NR membocorkan isi surat itu kepada keluarganya hingga akhirnya kepala sekolah ini dilaporkan ke polisi.

“Saya siap bertanggung jawab untuk mengklarifikasi masalah ini, dan saya tidak ada niat apapun untuk mengajak siswi saya ini berhubungan badan. Intinya saya tidak punya niat jahat untuk hal ini,” pungkasnya.

Kepsek dilaporkan ke polisi

Kasus tersebut berawal dari BA, Kepala Sekolah SMA Negeri Lurasik, Kecamatan Biboki Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, dilaporkan oleh siswinya, NR (18) ke polisi, karena mengajak muridnya untuk berhubungan badan dengan iming-iming uang Rp 1 juta.

Kerabat NR, LS (26) kepada Kompas.com, Jumat (2/9/2016) mengatakan, pihak keluarga melapor ke polisi, karena dampak dari akibat ajakan berhubungan badan itu membuat NR kini mengalami trauma mendalam.

Kejadian itu kata LS, bermula pada Jumat (26/8/2016) lalu, sang kepala sekolah (BA) menyerahkan sepucuk surat di dalam amplop dengan uang sebanyak Rp 1 juta. Karena takut, NR pun enggan untuk memberitahukan hal ke orang tuanya.

NR selama ini tinggal dengan neneknya bersama LS yang merupakan tantenya, di Desa Leuntolu, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, yang jarak rumahnya lebih dekat dengan sekolahnya di SMA Negeri Lurasik, TTU. Sementara itu, orang tua NR saat ini tinggal di Timor Leste.

“Saat kepala sekolah kasih surat, dia bilang ke anak kami ini kalau orang lain sampai tahu soal ini, maka masa depan anak kami ini tidak akan baik dan tidak akan lulus,” katanya .

Kejadian ini mulai terungkap, sebut dia, saat seorang teman sekolah NR datang ke rumah dan menanyakan surat dari kepala sekolah.

"Karena kami belum tahu surat itu, maka saya kemudian memanggil NR dan menanyakan surat tersebut. NR kemudian serahkan surat dan uang yang di dalam amplop, sehingga setelah kami baca ternyata isinya mengajak berhubungan badan, sehingga kami langsung lapor polisi,” kata LS.

Dalam surat itu lanjut LS, terdapat 10 pertanyaan dari kepala sekolah yang secara garis besar menanyakan gosip tentang hubungan sang kepala sekolah dengan NR yang menyebar di publik yang mengatakan bahwa antara keduanya pernah berciuman, berpelukan sampai berhubungan badan.

“Dalam surat itu juga tertulis bahwa kalau gosip itu benar, kenapa kita tidak wujudkan saja itu. Dan sebagai tanda sayang bapa (BA) kepada NR, maka bapa titipkan uang Rp 1 juta,” ujar LS meniru tulisan dalam surat.

Menurut LS, setelah surat itu diterima, NR pun terlihat sering murung dan enggan ke sekolah. Bahkan pada Rabu (31/8/2016), NR kembali pulang ke rumah setelah sampai sekolah, karena ketakutan setelah dipanggil BA.

“Pantaskah seorang kepala sekolah berperilaku seperti itu. Orang seperti itu tidak pantas jadi pemimpin sehingga kalau bisa dia segera dicopot dari jabatannya, agar jangan sampai kejadian itu menimpa siswi lainnya. Dan kita berharap polisi segera memroses kasus ini hingga tuntas,” ucap LS.

Terkait dengan hal itu, BA yang dihubungi melalui pesan singkat, berjanji akan segera menghubungi kembali Kompas.com.

Sementara itu Kasat Reskrim Kepolisian Resor TTU, AKP Hadi Handoko mengaku belum mengetahui kasus itu. ”Kasusnya masih ditangani Polsek Biboki Utara,” katanya singkat.

Adapun Kepala Kepolisian Sektor Biboki Utara, Anselmus Pera yang dihubungi berulang kali melalui sambungan telepon seluler belum ada respons. Demikian juga dengan pesan singkat yang dikirim belum dibalas dia. (*)

Berita ini sudah ditayangkan Kompas.com dengan judul: Kepala Sekolah Akui Kirim Surat Mengajak Siswinya Berhubungan Badan dan Kirim Surat Ajakan Berhubungan Badan, Kepsek Dilaporkan Siswinya ke Polisi.
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved