441 Warga Timor Tengah Utara Korban Perdagangan Orang
Korban human trafficking atau perdagangan orang asal Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, terus meningkat.
Laporan Wartawan Pos Kupang, Apson Benu
POS KUPANG.COM, KEFAMENANU - Korban human trafficking atau perdagangan orang asal Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, terus meningkat.
Di antara mereka terdapat anak di bawah umur, tidak sekolah atau buta huruf. Ironisnya, mereka pun tidak mempunyai keahlian mencukupi sebagai modal bekerja di luar Negari.
"Posisi data yang ada di kita sejak tahun 2011 sampai sekarang (2016) ada 441 orang. Ada tiga orang anak di bawah umur. Umur 15-17 tahun. Mereka rata-rata tidak sekolah,"ujar Kepala Dinas Sosial TTU, Yosep Soge, kepada Pos Kupang, Rabu (24/8/2016).
Menurut Yosep, Dinas Sosial Kabupaten Timor Tengah Utara sedang berupaya menangani masalah ini, sehingga di kemudian hari tak ada lagi warga menjadi korban perdagangan orang.