Jumat, 3 Oktober 2025

'Bersihkan' Lokasi Bekas Pembunuhan Polisi, Warga Legian Gelar Caru Eka Sata

Upacara penyucian alam ini digelar menyusul terbunuhnya anggota Unit Lantas Polsek Kuta, Aipda Wayan Sudarsa.

Editor: Hendra Gunawan
Tribun Bali/Riza Fanany
Pemangku memercikkan air suci dalam upacara mecari di TKP pembunuhan polisi di Pantai Kuta, Kuta, Badung, Bali, Sabtu (20/8/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR -‎ Warga Desa Adat Legian melakukan Caru Eka Sata, Sabtu (20/8/2016) pagi.

Upacara penyucian alam ini digelar menyusul terbunuhnya anggota Unit Lantas Polsek Kuta, Aipda Wayan Sudarsa.

Upacara diadakan di tempat kejadian perkara (TKP) di Pantai Kuta, Badung, Bali.

Bendesa Adat Legian, I Gusti Ngurah Sudarsa menyatakan, upacara ini dilakukan karena lingkungan ini dianggap leteh atau kotor. Sehingga, diupacarai agar kembali harmonis.

"Supaya bersih lagi dan alam kembali seimbang," ucapnya, Sabtu (20/8/2016).

Caru ini sendiri dipimpin, ‎Pemangku Desa Adat Legian, Nyoman Radu.

Caru sebagai persembahan untuk Bhuta Kala. Upacara caru dimaknai sebagai upacara untuk menjaga keharmonisan alam, manusia dan waktu.

Melalui upacara ini, ke depannya warga berharap tidak ada lagi kejadian serupa. (I Made Ardhiangga Ismayana)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved