GAWAT! Masih SMP, Tapi Bocah di Blitar Sudah jadi Bos Pil Gedek
Peredaran obat-obatan terlarang di Kabupaten Blitar kian mengkhawatirkan. Tak hanya merambah orang dewasa melainkan sudah ke anak-anak.
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Peredaran obat-obatan terlarang di Kabupaten Blitar kian mengkhawatirkan. Tak hanya merambah orang dewasa melainkan sudah ke anak-anak.
Seorang anak, Jh (16), kelas 9 sebuah SMP swasta di Kecamatan Kesamben, ditangkap petugas satuan Narkoba Polres Blitar, Kamis (5/8) malam, karena diduga sebagai pengedar pil dobel L.
Dari tangan dia, petugas menyita 60 butir pil gedek tersebut. Ia ditangkap di jalan Desa/Kecamatan Selopuro, saat mengendarai sepeda motor sendirian.
"Saat digeledah petugas, di dalam jok sepeda motornya ditemukan pil dobel L tersebut. Dugaan kami, ia akan menemui pembelinya," kata AKP Didik Suhardi, Kasat Narkoba Polres Blitar, Jumat (5/8/2016).
Selain menangkap Jh, petugas malam itu juga mengamankan dua pelaku lainnya.
Mereka adalah Rh (16), teman sekelas Jh, dan Ok (20), keduanya tetangga Jh.
Dari tangan Rh, petugas menyita pil 60 butir atau sepaket, sedang dari tangan Ok, petugas mendapatkan 20 pil.
"Ternyata, dari pengakuannya, mereka itu (Rh dan Ok) adalah anak buahnya Jh. Sebab, selama jadi pengedar pil dobel L, mereka mengambil barang ke jh," papar Didik.
Rh saat ditangkap lagi santai di rumahnya. Kepada petugas, ia mengaku berjualan pil itu bersama Ok.
Selanjutnya, Ok ditangkap di rumahnya. Dari keterangan keduanya itu, petugas akhirnya menangkap Jh karena mereka mengaku mendapatkan barang dari Jh.
Katanya, mereka tak beli melainkan hanya menjualkan dengan sistem komisi-an. Yakni, kalau terjual satu paket yang berisi 20 butir, mereka mendapatkan komisi Rp 5 ribu. Sedang, harga ecerannya Rp 20 ribu per paket.
"Katanya, mereka sudah jualan pil ini setahun lalu, dengan pangsa pasarnya adalah teman-teman sekolahnya sendiri," paparnya.
Karena pangsa pasarnya cukup terbatas atau hanya teman-teman sekolahnya sendiri, sehingga barang yang terjual tak banyak. Kadang sehari itu cuma laku 20 butir, kecuali malam minggu kadang sampai 4 paket atau 80 butir.
"Kami masih menyelidikinya, mereka itu dapat barang dari mana karena mereka masih pelajar," pungkasnya.