Kerusuhan Berbau SARA di Tanjung Balai Akibat Rusaknya Tatanan Sosial
Rusaknya pendidikan, maraknya permainan narkoba, serta timbulnya kesenjangan ekonomi dan hilangnya mata pencaharian jadi pemantik kericuhan
Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara (PWM Sumut), Abdul Hakim Siagian menilai kerusuhan berbau SARA di Tanjung Balai, Asahan karena rusaknya tatanan sosial kehidupan masyarakat.
Apalagi, Tanjung Balai kini merupakan gerbang masuk narkoba asal Malaysia.
"Saat reformasi, tidak ada hingar bingar yang seperti ini. Bahkan, kerusuhan waktu itu tidak sampai berujung pada pembakaran kelenteng atau rumah ibadah," ungkap Hakim, Senin (1/8/2016) di kantor PWM Sumut Jl SM Raja.
Hakim mengatakan, maraknya tindakan penyelundupan khususnya narkoba juga menjadi salah satu pemicu nekat masyarakat melakukan tindakan anarkis.
Untuk itu aparat penegak hukum terkait harus melakukan pengawasan dan pembenahan sistem tatanan sosial masyarakat di sana.
"Rusaknya pendidikan, maraknya permainan narkoba, serta timbulnya kesenjangan ekonomi dan hilangnya mata pencaharian, ini juga merupakan pemantik kericuhan. Kalau otak kosong, perut lapar, tentu akan membuat orang bertindak nekat," katanya.
Hakim menjelaskan, ia bersama Muhammadiyah mengajak semua pihak untuk bahu-membahu mengatasi persoalan konflik sosial ini.
Ia mengajak semua pihak sama-sama mencari dan menyelesaikan akar permasalahan yang ada.
"Fungsi negara bukan penjaga malam, dan bukan pemadam kebakaran. Negara harus hadir untuk menyelesaikan konflik, dan menuntaskan akar permasalahan yang ada," katanya. (ray/tribun-medan.com)