Jumat, 3 Oktober 2025

Maria Ditebas Tetangganya Saat Kerja Bakti

Saat ditemukan, kata Santa, posisi jenazah korban dalam keadaan tertelungkup, kepala menghadap ke utara dan kaki menghadap ke selatan.

Editor: Wahid Nurdin
net
ilustrasi 

Laporan Wartaan Pos Kupang, Apson Benu

TRIBUNNEWS.COM, KEFAMENANU - Maria Fula Nino (46), warga Oe Ekam, Desa Kuaken, Kecamatan Noemuti Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), tewas mengenaskan akibat ditebas Yoakim Tiser (53) menggunakan sebilah parang, Jumat (29/7/2016).

Peristiwa itu terjadi saat korban dan pelaku melakukan kerja bakti bersama di lingkungan Desa Kuaken.

Pelaku sempat melarikan diri membawa parang yang digunakan untuk menebas korban. Namun ia akhirnya menyerahkan diri ke Polres TTU.

Kapolsek Noemuti, Ipda Wijana Santa, S.H yang ditemui Pos Kupang (Tribunnews.com network) di RSUD Kefamenanu saat sedang mengawal proses visum dan proses penjahitan luka korban di ruang jenazah RSUD Kefamenanu, Jumat (29/7/2016) malam, mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.30 Wita, di samping Puskesmas Pembantu (Pustu) Oe Ekam.

Mulanya, kata Santa, sekitar pukul 09.00 Wita, bertempat di Pustu Oe Ekam berkumpul warga untuk kerja bakti bersama. Kerja bakti bersama itu awalnya berjalan lancar dan aman.

Namun, beberapa saat kemudian, datanglah pelaku. Saat itu korban berkata kepada pelaku,

"Lu datang hanya berdiri sa. Orang su habis kerja baru lu datang," kata Santa.

Mendengar perkataan itu, jelas Santa, pelaku marah lalu berjalan menuju korban dan langsung menebas korban hingga korban meninggal dunia di tempat. Melihat kejadian itu, masyarakat lari berhamburan.

Kepala Desa Kuaken langsung melaporkan kejadian itu ke polsek setempat. Kapolres TTU, AKBP Roby M Samban, S.Ik, Kasat Reskrim AKP Hadi Handoko, dan Kapolsek Noemuti beserta anggota langsung turun ke TKP.

Saat ditemukan, kata Santa, posisi jenazah korban dalam keadaan tertelungkup, kepala menghadap ke utara dan kaki menghadap ke selatan.

Pada kepala bagian belakang ditemukan luka menganga. Saat itu, polisi langsung mengamankan jenazah korban dan melakukan olah TKP.

"Kepala desa bilang ia sempat lihat pelaku potong korban menggunakan parang. Pelaku langsung lari bawa parang," kata Santa.

Pihak rumah sakit langsung mengirim mobil jenazah dan bersama aparat kepolisian mengantar korban ke RSUD Kefamenanu untuk dilakukan otopsi dan penjahitan sesuai permintaan keluarga.

"Pelaku juga pernah membunuh orang tahun 1990. Motif kejadian belum kita ketahui karena masih dalam tahap penyelidikan," katanya.(*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved