Sepenggal Kisah Perjuangan TKW Sukses Jadi Penasehat Gedung Putih
ma Matul Maisaroh, akan berpidato di depan puluhan ribu delegasi dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat yang digelar di Philadelphia
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Ima Matul Maisaroh, akan berpidato di depan puluhan ribu delegasi dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat yang digelar di Philadelphia, Pennsylvania, AS, 26 Juli 2016 besok.
Perempuan 33 tahun ini berasal dari Desa Kanigoro, Dusun Krajan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang.
Anak pertama dari tiga bersaudara ini memiliki kisah hidup yang mengharukan sebelum ia sukses di negara lain.
Anak pasangan, Turiyo (54) dan Alima (50) ini melarikan diri saat dijodohkan dan dinikahkan dengan orang yang tidak ia cintai.
Turiyo dan Alima menjodohkan Ima saat dia kelas 1 SMA.
"Tapi anaknya tidak suka. Mereka sudah menikah tapi belum sampai punya anak," tutur ayah Ima, Turiyo, saat ditemui di rumahnya, Senin (25/7/2016).
Turiyo dan istrinya tidak mengetahui kalau anaknya kabur, sampai pada akhirnya Ima ikut juragan yang mempekerjakan sebagai tenaga kerja wanita (TKW).
Namun mereka harus menebus Rp 600 ribu karena Ima lebih memilih ikut bekerja di Amerika ketimbang di Hong Kong.
"Kami sebagai orangtua ya hanya bisa meng-iyakan keinginan anak. Ya syukur Alhamdulillah dia bisa sukses di sana," imbuh dia sambil sesekali menyeka air matanya karena terharu dan mengingat anak sulungnya itu.
Orangtua Ima sehari-hari hanya bekerja sebagai petani.
Ima, dikatakan tidak lupa dengan keluarga dan selalu mengirim mereka uang. Bahkan, Turiyo dan Alima sudah melaksanakan ibadah Umrah.
Dalam cerita Turiyo, Ima cerai dengan suami pertama hasil perjodohan.
Setelah Ima berada di Amerika mulai tahun 1997 ia menikah dengan lelaki asal Meksiko dan dikaruniai dua anak. Yakni Aisyah dan Leonardo.
"Tak lama, mereka cerai. Dan menikah lagi dengan lelaki asal Bandung. Namanya Dian. Sudah punya anak 1. Namanya Ivana," cerita Turiyo.
Selama di Amerika, Ima mencerikan ke Turiyo dan istrinya bahwa dia membantu orang-orang yang menjadi budak dan terlantar.