Selasa, 7 Oktober 2025

Helikopter TNI Jatuh di Sleman

Ini Cerita Ibunda Kapten Titus Saat Detik Detik Helikopter Jatuh

Kapten Titus awalnya ingin menjatuhkan helikopter ke lapangan, namun melihat nenek dan cucu di situ sehingga menjatuhkan helikopter ke rumah warga

Penulis: Jefri Susetio
Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Medan/Jefri Susetio
Serly Boru Situmorang (tengah) meratap ketika jenazah Kapten Titus tiba di rumah duka, Jalan Perhubungan Laudendang, Deliserdang, Sumut, Sabtu (16/7/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Medan  Jefri Susetio
 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Serly Boru Situmorang, ibunda Kapten CPN Titus Benekditus Sinaga, pilot helikopter Belt yang jatuh di Sleman, tidak berhenti menangis di rumah duka, Jalan Perhubungan, Laudendang, Deliserdang, Sumut, Sabtu (16/7/2016).

Serly meratap sejak iring-iringan mobil ambulans tiba, tidak jauh dari rumah duka.

Suasana haru menyelimuti rumah duka ketika Serly menjerit sembari berjalan di pelataran rumah.

"Anakku Titus. Mamak pengin ikut nak. Kita jumpa Tuhan. Amang-amang," ujarnya sembari menangis di rumah duka.

Ia menyampaikan, selama Titus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, keluarga telah memberikan dukungan agar Titus kembali sehat. 

"Tulang (paman) Erwin sudah datang, terus menelepon dia kasih dukungan. Adoh, adoh ya Tuhan. Tulangmu (paman) sudah capek kau bikin, enggak sanggup mamakmu angkat teleponnya. Tengah malam tulangmu minta doa sama Tuhan," katanya.

Dia menyampaikan, Kapten Titus merupakan anak yang pintar dan baik. Karena itu, seluruh keluarga merasa kehilangan.

"Tuhan Yesus, air mataku sudah kering. Bagaimana kau bawa helikopter, bang. Waktu mau jatuh ke lapangan ada nenek-nenek bawa cucuhnya makanya diarahkan ke rumah warga. Gitu kata komandannya, luar biasa kau anakku. Memang anak yang baik dan pintar," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved