Gara-gara Tersinggung, Agus Tewas Ditangan Tetangga
Warga Gang Amal dihebohkan dengan tewasnya Agus Fitriono (36), setelah terlibat perkelahian dengan tetangganya,
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Warga Gang Amal dihebohkan dengan tewasnya Agus Fitriono (36), setelah terlibat perkelahian dengan tetangganya, di dekat lahan kosong yang hanya berjarak sekitar 20 meter dari kediaman korban di Gang Amal RT 003/ RW005 Jl Tanjungraya 1, Kelurahan Dalam Bugis, Pontianak Timur, Sabtu (25/5/2016) sekitar pukul 20.15 WIB.
Kapolresta Pontianak, AKBP Iwan Imam Susilo langsung menuju ke rumah duka, dan menemui keluarga maupun sejumlah tokoh, termasuk dari Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) Kota Pontianak.
Kepada wartawan, Kapolresta mengungkapkan kronologis kejadian tersebut.
Menurutnya, dalam peristiwa penganiayaan berat, yang dilakukan secara bersama-sama sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Kejadian sekitar jam 20.15 WIB, setelah sholat tarawih. TKP di Gang Amal dalam depan rumah Junaidi. Korban meninggal dunia bernama Agus Fitriono,"
Pelaku diduga berjumlah tiga orang bersaudara, yang diketahui merupakan tetangga korban. Ketiga pelaku tersebut, yakni HL (23), RB(39) dan AY alias LP (19).
Kapolresta menerangkan, informasi yang diperoleh, kejadian bermula saat ketiga pelaku mendatangi korban secara bersama-sama untuk mencari mertua korban, MT (50).
Namun para pelaku tak menemukan mertua korban, dan justru bertemu korban.
Terjadilah pertengkaran dan perkelahian di depan rumah korban. Para pelaku menggunakan senjata tajam menyerang korban.
Sehingga mengakibatkan luka disekujur tubuh Agus, ia lantas dibawa ke Rumah Sakit Islam Yarsi. Namun nyawa Agus tak tertolong lagi, dan akhirnya meninggal dunia," terangnya.
Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Pontianak. Berdasarkan laporan tersebut, personil Jatanras Polresta Pontianak melakukan serangkaian penyelidikan.
"Tindak pidana tersebut berawal dari adanya dugaan telah terjadi pencurian, sehingga ada yang merasa tersinggung, kemudian terjadilah penganiayaan tersebut."
"Sebelumnya juga sudah ada persoalan-persoalan yang ini mungkin menjadi awal kejadian ini," papar Kapolresta.
Beberapa jam kemudian, Minggu (26/6) sekitar pukul 02.00 dini hari. Personil Jatanras memperoleh informasi akan keberadaan tersangka, yang disinyalir berada di daerah Siantan.