Selasa, 7 Oktober 2025

Tak Ada Praktik Curang di Penerimaan Brigadir Polri di Semarang

Enam anggota Polda Sumatera Utara kedapatan berbuat curang saat seleksi penerimaan Brigadir Polri 2016.

Penulis: Muh Radlis
Editor: Y Gustaman
Tribun Medan/Array A Argus
Sejumlah anggota polisi terlibat jual beli kunci jawaban ujian masuk calon Bintara Polri diamankan bidang pengawasan lalu dibawa ke Polda Sumatera Utara, Minggu (12/6/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Enam anggota Polda Sumatera Utara kedapatan berbuat curang saat seleksi penerimaan Brigadir Polri 2016.

Keenam anggora polisi yang juga panitia penerimaan Brigadir Polri 2016 Polda Sumatera Utara itu menjual kunci jawaban kepada calon siswa Brigadir Polri 2016.

Temuan tersebut membuat institusi Polri menjadi tercoreng akibat ulah oknum anggotanya. Kadiv Propam Mabes Polri, Irjen Mochamad Iriawan, mengaku telah memerintahkan Kapolda Sumatera Utara dan Propam Polda Sumut memberikan sanksi maksimal kepada enam anggota Polri tersebut.

Menyikapi temuan itu, Kasubag Humas Polrestabes Semarang, Kompol Suwarna, mengatakan pihaknya menjamin seleksi penerimaan Brigadir Polri di Polrestabes Semarang bebas dari praktik curang.

"Saat ini sudah tidak bisa macam-macam lagi karena diawasi. Seleksinya terbuka, dan ada lembaga dari luar Polri seperti Dinas Pendidikan, LSM yang menjadi pengawas. Proses penerimaan ini terbuka, jadi bisa dicek," kata Suwarna, Selasa (14/6/2016).

Suwarna mengimbau seluruh calon siswa baik Tamtama, Brigadir hingga Taruna Akpol yang sedang menjalani seleksi penerimaan agar tidak percaya janji manis yang mengaku bisa meloloskan di seleksi penerimaan.

"Jangan percaya janji begituan, apalagi calo. Kalau ada yang seperti itu laporkan ke kami. Percaya pada diri sendiri, jangan termakan bujuk rayu," pesan dia.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved