Jumat, 3 Oktober 2025

Puluhan ABG Diamankan karena Terlibat Tawuran di Kota Pekanbaru

Personel Brigade Mobil (BM) serta Patwal Satlantas Polresta Pekanbaru mengamankan sebanyak 25 anak baru gede (ABG) yang terlibat tawuran.

Penulis: Budi Rahmat
Editor: Dewi Agustina
Tribun Pekanbaru/Budi Rahmat
Anak-anak ABG yang diamankan polisi setelah terlibat tawuran di Jalan Ahmad Yani, Pekanbaru, Selasa (14/6/2016) dini hari. 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Personel Brigade Mobil (BM) serta Patwal Satlantas Polresta Pekanbaru mengamankan sebanyak 25 anak baru gede (ABG) yang terlibat tawuran di Jalan Ahmad Yani, Pekanbaru, Selasa (14/6/2016) dini hari tadi.

Mereka saling lempar batu persis di depan Bank Mandiri usai sahur.

Personel Lantas yang tergabung dalam tim pemburu balap liar yang melakukan patroli langsung menengahi saling lempar tersebut.

"Ada sekitar 50 an anak yang terlibat saling lempar. Aksi tersebut sangat meresahkan," kata Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Kompol Budi Setiawan.

Polisi berupaya mengendalikan aksi anak-anak yang semakin tidak terkontrol.

Batu melayang dari kedua kubu yang diketahui anak-anak dari Jalan Pangeran Hidayat, Jalan Pepaya, Tampan serta Sukajadi.

"25 anak berhasil diamankan dari usaha mengendalikan situasi rusuh tersebut. Selanjutnya diserahkan ke Polsek Sukajadi," terang Budi.

ABG yang berhasil diamankan tidak kuasa kabur ketika polisi datang.

Mereka menyebar dan lari tunggang langgang mengetahui polisi mulai mengejar.

"Semua anak yang kita amankan dalam kondisi baik-baik saja," kata Budi.

Jalan Jongkok
Anak-anak yang terjaring langsung mendapat sanksi tegas dari kepolisian sebagai bentuk pembinaan.

Mereka diminta melepas pakaian kemudan disuruh berjalan jongkok.

Di kantor Polsek Sukajadi, anak-anak tersebut kemudian dilakukan pendataan. Mereka juga diperiksa secara fisik.

"Kami juga dapati satu anak yang memiliki tato yang lumayan besar di bagian dada," ujar Budi.

Selain diberikan pengarahan, Polisi baru bisa melepas anak-anak tersebut setelah dijemput oleh orang tua masing-masing.

"Pembinaan diberikan agar anak-anak paham bahayanya melakukan aksi tawuran. Selain melukai diri sendiri juga sangat meresahkan masyarakat," ujar Budi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved