Minggu, 5 Oktober 2025

Ganasnya Anjing Rabies Gigit dan Seret Pria Renta hingga Dua Meter

Pria paruh baya itu menjadi korban ke-11 dari gigitan seekor anjing positif rabies di Jatiluwih, Senin (30/5/2016).

Editor: Dewi Agustina
Tribun Bali/I Made Argawa
Korban I Made Tingga sedang mendapatkan perawatan di IRD BRSUD Tabanan setelah digigit anjing positif rabies, Selasa (31/5/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, TABANAN - I Made Tinggal (70), warga Banjar Gunung Sari Desa, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, mendapat perawatan intensif di ruangan Instalasi Rawat Darurat BRSUD Tabanan, Selasa (31/5/2016).

Pria paruh baya itu menjadi korban ke-11 dari gigitan seekor anjing positif rabies di Jatiluwih, Senin (30/5/2016).

Anak korban, I Nengah Sumidra Yasa, menyebutkan anjing yang menggigit 11 warga Desa Jatiluwih diperkirakan berwarna kuning kemerahan.

Namun Sumidra tak mengetahui pasti siapa pemilik anjing tersebut.

Tak ada warga yang mengaku menjadi pemiliknya.

Ia menyatakan masih banyak anjing liar di Jatiluwih, selain juga ada masyarakat yang meliarkan anjingnya.

"Anjing liar banyak, yang meliarkan anjing juga ada. Karenanya tidak bisa diidentifikasi anjing yang menggigit itu ada pemiliknya atau tidak," ujarnya saat ditemui di BRSUD Tabanan, kemarin.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Tabanan, dari 11 orang korban empat di antaranya berasal dari Banjar Jatiluwih yaitu Ni Nengah Wastini (54), Ni Nengah Darmawanti (45), Ni Wayan Catur (64), dan Ni Wayan Manik (26).

Sedang tujuh korban lainnya berasal dari Banjar Gunung Sari Desa yaitu I Made Murdiana (32), Ni Ketut Rakin (59), Ni Ayu Pujianta (43), I Made Budiastra (54), I Kadek Mardikayasa (50), Ni Made Suratni (69), dan terakhir I Made Tinggal (70).

Empat korban sudah mendapatkan Serum Anti Rabies (SAR) setelah direkomendasikan oleh Dinas Kesehatan karena mengalami gigitan berisiko.

Mereka adalah I Made Murdiana, I Made Tinggal, Ni Ketut Rakin, dan I Kadek Mardikayasa.

Selebihnya, masing-masing mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR).

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika, memaparkan setelah mendapatkan laporan mengenai adanya gigitan anjing positif rabies berisiko, pihak Dinas Kesehatan Tabanan langsung berkoordinasi ke Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk meminta SAR.

"Kalau stok VAR kami punya tetapi SAR biasanya disediakan provinsi," ujarnya.

Selasa kemarin, tampak Sumidra yang mengantar ayahnya, Made Tinggal, ke BRSUD Tabanan juga sedang mengurus administrasi mendapatkan SAR.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved