Ciuman Prada Dadi ke Tangan Istri yang Suaminya Ia Bunuh Tuai Hujatan Netizen
Berita soal oknum anggota TNI yang membunuh lantaran pria yang gunakan jasa 'esek-esek' pacar anggota TNI tersebut tak bayar, menuai respon netizen.
Editor:
Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM - Berita soal oknum anggota TNI yang membunuh lantaran pria yang gunakan jasa 'esek-esek' pacar anggota TNI tersebut tak bayar, menuai respon netizen, Senin (30/5/2016).
Berita yang dilaporkan oleh reporter Tribun Lampung Wakos Gautama di website Tribunnews.com menuai respon netizen.
Melalui berita dengan judul, 'Prada Dadi Cium Tangan Istri yang Suaminya Dia Bunuh', bermunculan hujatan di kolom komentar pada postingan berita tersebut.
Sebagian besar netizen tak rela Prada Dadi mencium tangan istri korban yang dia bunuh.
Selain itu netizen menilai kasus tersebut terbilang aneh dan mririp cerita film atau sinetron, terutama kisah Prada Dadi yang relakan pacar berbuat asusila dengan pria lain demi imbalan uang.
Berikut beberapa komentar netizen:
Faza Al Amin: Ini si dadi modus! Dan seharus,nya istri korban jangan mau dijabat tangan apalagi dicium tangan,y.
Wah itu perempuan gak kuat..*******.nya.. Mau mau,y tangan,y dicium cowok modus!! Haram! Dasarr
Ningsih Ningsih: Suami mati karena selingkuh??? Biarin aja yg diurus uang pesangonya bu...
Dian Agustina: Sungguh luar biasa seorg istri menjadi saksi ats terbunuhnya suami yg tlh berzina.
Mdh2 an istrinya di beri ketabahan dan kesabaran serta keikhlasan.Dan mudah2an suami diampuni segala dosa2nya.
Elva Rini R: Oh ini, prada dadi nya jg aneh.. stau saya prada dadi tau klo pcr nya mau brhubungn krn dy mngizinkan..
Ccrita yg saya baca bbrp bln lalu pcr prada butuh uang dan pcr nya blg ada yg mau make dy.. prada ngizinkan, di bunuh yg make pcr nya krn egk mmbayar..
Ini lucu mnurut saya, pacar sndri knp di izinkan tdr sm cowok lain...
Galuh Nya Ratu Andany: kalo dgn maaf aja bs beres en cium tangan,,saya mau atu jd kriminil,,
Habib Kurniawan: Pasti di maafkan tapi hukum tetap berlaku...nyawa bayar nyawa itu baru adil
Panca Martanto: terus kl udah cium tangan apakah org yang dibunuh dapat hidup kembali ya...?
Nanang Nng: Ni pacar nya ato bekingan nya... ada yg g bayar jdi lapor sama bos nya, masa ia pacarnya disuru ngelayani org.
Cium tangan istri korban
Anggota Batalyon Infanteri Tri Wira Eka Jaya, Prada Ahmad Dadi Pracipto, meminta maaf kepada Nia, istri Sofyan, korban pembunuhan.
Ucapan maaf disampaikan Prada Dadi di dalam persidangan di Pengadilan Militer Lampung, Senin (30/5/2016). Nia hadir sebagai saksi untuk terdakwa Prada Dadi.
Kejadian bermula ketika Nia memberi kesaksian, bahwa ia bertemu terakhir kalinya dengan Sofyan di Universitas Malahayati, tempatnya bekerja.
Setelah mengonbrol suaminya izin beristirahat, tapi Nia tak tahu jika Sofyan pergi ke indekos Kamella, pacara Prada Dadi, untuk berhubungan badan.
Majelis hakim lalu meminta tanggapan Dadi terhadap kesaksian Nia.
Dadi mengatakan, ingin meminta maaf kepada Nia karena telah membunuh suaminya.
"Saya minta maaf atas perbuatan saya," kata Dadi.
Hakim meminta tidak hanya cukup meminta maaf, lalu Prada Dadi berdiri menghampiri Nia yang duduk di kursi saksi dan mencium tangannya.
"Berarti kamu mengaku salah?" tanya ketua majelis hakim Letnan Kolonel Chk Surono.
"Siap saya mengaku salah," Dadi menjawab tegas.
Usai menggauli Kamella, Sofyan enggan membayar.
Akhirnya Kamella menelpon Prada Dadi dan keduanya bersama-sama menganiaya Sofyan, Kepala Bagian Kepegawaian Universitas Malahayati, hingga tewas.
Nia mengetahui suaminya tewas sepekan sesudahnya.
Polisi menunjukkan foto pakaian di lokasi kejadian.
Nia mengakui pakaian tersebut cocok dengan pakaian yang terakhir kali dipakai Sofyan.
Menangis saat sidang
Nia Triswanti menangis saat memberikan kesaksikan di Pengadilan Militer, Senin (30/5/2016).
Ia hadir sebagai saksi kasus pembunuhan suaminya, Sofyan.
Terdakwa kasus pembunuhan ini adalah anggota Yonif Tri Wira Eka Jaya, Prada Ahmad Dadi Pracipto.
Ia membunuh Sofyan, Kepala Bagian Kepegawaian Universitas Malahayati.
Kepada oditur militer, Nia mengatakan sempat bertemu Sofyan di kantor Universitas Malahayati, beberapa jam sebelum suaminya dibunuh oleh Prada Ahmad.
Pada siang hari, tutur Nia, Sofyan izin pergi beristirahat.
"Setahu saya dia mau pergi ke Polda mengantar berkas Lemhanas," ujar Nia yang mengaku itulah terakhir kalinya bertemu Sofyan.
Nia tak tahu Sofyan pergi untuk beristirahat di kamar kos Kamella Titian.
Nia baru tahu suaminya meninggal seminggu kemudian dari anggota polisi yang mengirimkan foto pakaian yang ditemukan di lokasi pembunuhan.
Pakaian di foto serupa dengan pakaian suaminya.
Saat itu Nia pergi ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek untuk mengecek apa benar jenazah di kamar kos adalah jenazah Sofyan.
Ia tak berani melihat jenazah suaminya di rumah sakit.
"Saya tidak melihat langsung. Saya menunggu di mobil. Tapi saat itu saya sudah firasat itu jenazah suami saya," ujar dia sambil menangis.
Perempuan berjilbab ini mengaku pasrah dengan hukuman yang akan diberikan majelis hakim terhadap Prada Dadi.
Terbunuhnya Sofyan dipicu lantaran ia tak memberikan uang usai menyetubuhi Kamella, yang tidak lain pacar Prada Dadi.
Sofyan berusaha terus mengulur untuk membayar jasa Kamella.
Lalu Kamella menelpon Prada Dadi dan menceritakan sebenarnya.
Keduanya akhirnya bersama-sama menganiaya Sofyan hingga tewas di kamar kos Kamella di Jalan Sumur Putri, Telukbetung Selatan.(*)