Jumat, 3 Oktober 2025

Korban Perkosaan Dibunuh dan Ditenggelamkan di Rawa Dekat Kantor Bupati

Sebelum menenggelamkan Nisa di rawa dekat Kantor Bupati Sekadau, dua pekerja sawit memperkosa Nisa secara bergilir.

Editor: Y Gustaman
scmp.com
Ilustrasi perkosaan. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rivaldi Ade Musliadi

TRIBUNNEWS.COM, SEKADAU - Takut perbuatan kejinya diketahui orang lain, Obeng (32) dan Zainal (31) menenggelamkan Nisa (22) di rawa belakang Kantor Bupati Sekadau.

Mulanya pada 19 April 2016, sehabis pulang kerja, Nisa melewati depan mes tempat Obeng dan Zainal bekerja di perkebunan sawit. Zainal lalu menggoda Nisa dan memperkosanya, diikuti oleh Zainal.

Kapolres Sekadau, AKBP Muslikhun, mengatakan Obeng khawatir perbuatan bejatnya akan dilaporkan korban kepada istri dan keluarganya, bahkan suami korban, sehingga terpaksa membunuh.

"Sehingga pelaku menghabisi nyawa korban dengan cara dipukul dan dibekap, sehingga korban kehabisan napas dan meninggal," ujar Muslikhun kepada Tribun Pontianak, Kamis (5/5/2016).

Kedua pelaku sengaja menenggelamkan korban di rawa dekat mes tempat mereka bekerja usai memperkosa korban. Pada Jumat (22/4/2016), mayat korban naik ke permukaan dan mengapung.

Obeng, memiliki nama asli Hamdani, sudah mengenal Nisa karena keduanya berasal dari Desa Merapi, sedangkan Zainal berasal dari Desa Bokak, Kecamatan Sekadau Hilir.

Kasat Reskrim Polres Sekadau, AKP K Purba, menambahkan Nisa diperkosa kedua pelaku di mes tempat mereka bekerja secara bergantian.

Obeng membantah menyetubuhi Nisa secara paksa, sebaliknya karena suka sama suka.

"Malamnya baru kami menenggelamkan korban. Kami menenggelamkannya menggunakan batako yang diikatkan ke perutnya," aku Obeng.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved