Jumat, 3 Oktober 2025

ABG Tewas Diperkosa

Terkait Kasus Yuyun, Gara-gara Hal Ini Puan Maharani jadi Sasaran Kekesalan Netizen

Nasib tragis Yuyun, gadis 14 tahun yang diperkosa 14 pemuda masih menjadi pusat perhatian. Terkait hal ini Puan Maharani jadi sasaran kekesalan.

Penulis: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS/TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, sedang curhat tentang tidak enaknya jadi menteri, kepada para reporter cilik di kantornya, Jl. Medan Merdeka Barat No. 3, Jakarta Pusat, Kamis (22/10/2015). TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN 

TRIBUNNEWS.COM - Nasib tragis Yuyun, gadis 14 tahun yang diperkosa 14 pemuda masih menjadi pusat perhatian.

Terkait hal ini Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani jadi sasaran kekesalan netizen, Selasa (3/5/2016).

Apa sebabnya?

Berita di Tribunnews.com berjudul Puan Belum Dengar Kasus Remaja Diperkosa 14 Laki-laki, menuai komentar netizen.

Sebagian besar di kolom komentar pada berita tersebut mengungkapkan kekecewaan atas Menteri Puan.

Dalam berita tersebut Puan Maharani mengaku belum mendengar kasus pemerkosaan yang dilakukan 14 laki-laki remaja terhadap perempuan remaja.

"Wah saya belum tahu, apa itu ya?" ujar Puan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Puan mengaku seharian sibuk bekerja di kantornya, sehingga belum mendengar atau mendapatkan informasi terkait kasus tersebut.

Namun, Puan mengatakan dirinya akan mempelajari kasus tersebut dan akan segera ditindaklanjuti.

"Hanya memang perlu ada sinkronisasi masalah regulasi dan mekanisme berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang ada. Jadi sedang diproses," kata Puan.

Alasan Puan tuai hujatan netizen, sebagian besar menyayangkan kenapa kasus dengan dampak psikologis yang sangat besar pada publik sampai tak diketahui oleh Menteri Puan.

Menteri Puan yang notabene selaku Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, terkait erat dengan kasus tragis yang merenggut nyawa Yuyun.

Berikut komentar-komentar netizen

Daun Kering: Kagak mikir rakyat kecil krn sibuk...itu alasan yg gk msk akal.. nyonya cantik memang bernasib baik.. akan lbh baek klo jabatannya di gunakan dg baek untuk rakyat.

Nurul Hidayatullah: Rasa empati tdk ada sama sekali tdhp kalangan masyarakat bawah.lalu buat apa jadi menko...mending jadi ibu rumah tangga aja di rumah.ngabisin uang rakyat aja..

Arifan Aldo Kurniawan: Keenakan hidup mewah mana level mikirin rakyat.rakyat aja disuruh diet buat irit belanja.

Subagyolelono Subagyo Bagyo: Beliaauuu sibuk banget lhoooo....mbahazz Repolusi Mental, mbok yaaa jangan diganggu dg " hal hal kecil ituuu.."... xixixiixi cen komentar emboooeh.

Adit Wiguna: Dikurangi makannya...cukup 1x sehari...sedangkan saya mesti 3x sehari...soalnya saya ini menko...sibuk terus

Joko Satrio: lagi kerja? haaa? emang bs kerja? kerjaannya apa?
sebentar....huahahahaha

Peristiwa tragis Yuyun

Seperti dikutip dari Kompas.com, Kepolisian Resor Rejang Lebong, Bengkulu, meringkus 12 remaja pelaku pemerkosaan terhadap YN (14), seorang siswi SMP berprestasi di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong.

Kepala Polres Rejang Lebong Ajun Komisaris Besar Polisi Dirmanto mengatakan, 12 pelaku itu meliputi berinisial De (19), To (19), dan Da (17). Ketiga warga Desa Kasie Kasubun, Padang Ulak Tanding, itu ditangkap pada Jumat (9/4/2016).

Dari pengembangan kasus tersebut, pada keesokan harinya, Sabtu (10/4/2016), giliran Su (19), Bo (20), Fa (19), Za (23), Fe (18), Al (17), Su (16), dan Er (16), semuanya warga Kasie Kasubun, ikut diringkus polisi.

Polisi awalnya meringkus tiga pelaku.

Dari ketiga pelakulah diketahui ada belasan remaja lainnya yang terlibat.

"Korban dalam perjalanan pulang ke rumah, dari sekolah. Saat itu para pelaku sedang berkumpul, kemudian mereka mengikat korban dan memerkosanya," kata Dirmanto.

Tindakan para pelaku tersebut membuat korban meninggal dunia.

Seorang pelaku mengakui bahwa semuanya mendapat giliran memerkosa korban.

"Saat ini masih ada dua pelaku lain yang dalam pengejaran," kata Dirmanto.

Pura-pura ikut mencari korban

Beberapa pelaku yang sedesa dengan korban pun ikut melakukan pencarian.

Dirmanto menambahkan, para pelaku berpesta miras sebelum memerkosa dan membunuh korban.

"Mereka membeli tuak setelah mengumpulkan uang Rp 40.000 dan membeli tuak di Belumai II," kata Dirmanto dalam konferensi pers, belum lama ini.

Saat para pemuda itu pesta tuak, Yn secara kebetulan lewat usai pulang dari sekolah.

"Kejadian antara pukul 13.00 dan 13.30 WIB. Korban diikat dengan tali terlebih dahulu sebelum akhirnya diperkosa bergiliran," kata Kapolres.

Para pelaku merupakan warga yang tinggal satu desa dengan korban. Bahkan, beberapa pelaku ikut mencari jenazah korban.

Atas perkara ini, Bupati Rejang Lebong, Hujazi, mengaku akan mengeluarkan kebijakan pengetatan peredaran minuman tuak di wilayahnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved