Sabtu, 4 Oktober 2025

ABG Tewas Diperkosa

Suarakan Nasib Tragis Gadis Bengkulu, Para Wanita Videokan Diri Nyalakan Korek Api

Ini Video #NyalaUntukYuyun. Para wanita ramai-ramai videokan diri nyalakan korek api, sebuah simpati untuk kisah tragis Yuyun.

Penulis: Robertus Rimawan

TRIBUNNEWS.COM - #NyalaUntukYuyun para wanita ramai-ramai videokan diri nyalakan korek api, sebuah simpati untuk kisah tragis Yuyun, Selasa (3/5/2016).

Beberapa video yang kemudian digabungkan dalam sebuah video berdurasi 15 detik oleh musisi Kartika Jahja seorang penyanyi dan penulis lagu melalui akun Twitter resmi miliknya.

Wanita yang dikenal pula sebagai penggiat kesetaraan gender ini hanya menulis #NyalaUntukYuyun lalu posting video tersebut.

Video tersebut diunggah sejak Sabtu (30/4/2016) lalu di Twitter dan hingga kini menyita perhatian netizen.

Video ini berisi kumpulan wanita-wanita yang memvideokan diri saat menyalakan korek api dan bilang,"Kami bersama Yuyun".

Sebuah dukungan dan simpati atas peristiwa tragis yang dialaminya.

Yuyun (14) adalah seorang siwi SMP berprestasi, tak pernah buat masalah, tak ada juga menyakiti hati para pelaku, saat itu mungkin ia hanya berada di lokasi yang salah.

Ia yang berjalan kaki sepulang sekolah tiba-tiba disekap oleh dua remaja yang tak lain kakak kelas bersama belasan pemuda putus sekolah.

Pengaruh minuman keras membuat para pemuda tega memerkosa bergiliran lalu melemparkan korban ke jurang.

Hasil otopsi pun mengundang kepedihan publik, area intim bahkan 'menyatu'.

Keganasan 14 pemuda menyisakan nasib tragis remaja putri yang dikenal memiliki prestasi di sekolahnya.

Belasan pelaku ditangkap

Mengutip dari Kompas.com, Kepolisian Resor Rejang Lebong, Bengkulu, meringkus 12 remaja pelaku pemerkosaan terhadap YN (14), seorang siswi SMP berprestasi di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong.

Kepala Polres Rejang Lebong Ajun Komisaris Besar Polisi Dirmanto mengatakan, 12 pelaku itu meliputi berinisial De (19), To (19), dan Da (17). Ketiga warga Desa Kasie Kasubun, Padang Ulak Tanding, itu ditangkap pada Jumat (9/4/2016).

Dari pengembangan kasus tersebut, pada keesokan harinya, Sabtu (10/4/2016), giliran Su (19), Bo (20), Fa (19), Za (23), Fe (18), Al (17), Su (16), dan Er (16), semuanya warga Kasie Kasubun, ikut diringkus polisi.

Polisi awalnya meringkus tiga pelaku.

Dari ketiga pelakulah diketahui ada belasan remaja lainnya yang terlibat.

"Korban dalam perjalanan pulang ke rumah, dari sekolah. Saat itu para pelaku sedang berkumpul, kemudian mereka mengikat korban dan memerkosanya," kata Dirmanto.

Tindakan para pelaku tersebut membuat korban meninggal dunia.

Seorang pelaku mengakui bahwa semuanya mendapat giliran memerkosa korban.

"Saat ini masih ada dua pelaku lain yang dalam pengejaran," kata Dirmanto.

Pura-pura ikut mencari korban

Beberapa pelaku yang sedesa dengan korban pun ikut melakukan pencarian.

Dirmanto menambahkan, para pelaku berpesta miras sebelum memerkosa dan membunuh korban.

"Mereka membeli tuak setelah mengumpulkan uang Rp 40.000 dan membeli tuak di Belumai II," kata Dirmanto dalam konferensi pers, belum lama ini.

Saat para pemuda itu pesta tuak, Yn secara kebetulan lewat usai pulang dari sekolah.

"Kejadian antara pukul 13.00 dan 13.30 WIB. Korban diikat dengan tali terlebih dahulu sebelum akhirnya diperkosa bergiliran," kata Kapolres.

Para pelaku merupakan warga yang tinggal satu desa dengan korban. Bahkan, beberapa pelaku ikut mencari jenazah korban.

Atas perkara ini, Bupati Rejang Lebong, Hujazi, mengaku akan mengeluarkan kebijakan pengetatan peredaran minuman tuak di wilayahnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved