Senin, 6 Oktober 2025

Plt Gubernur Riau: Pendatang Pengaruhi Angka Putus Sekolah di Provinsi Riau

Menurutnya, para pendatang berdomisili di lokasi yang tidak terdapat lembaga pendidikan.

Penulis: Budi Rahmat
Editor: Wahid Nurdin
Bangka Pos/Resha Juhari
ILUSTRASI - Hamzah anak putus sekolah sedang mencuci pasir untuk mendapatkan pasir timah di pesisir Pantai Sampur, Air Itam Pangkalpinang, Minggu (2/6/2013). Dalam sehari ia mampu mencari timah rata-rata 5 hingga 10 ons, yang kemudian dijual dengan harga Rp. 7000 ribu per ons. (BANGKA POS/RESHA JUHARI) 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Plt Gubenur Riau, Arsyadjulandi Rachman mengungkapkan keberadaan para pendatang ke Provinsi Riau sedikit banyak mempengaruhi data dari anak-anak putus sekolah di Bumi Lancang Kuning.

Menurutnya, para pendatang berdomisili di lokasi yang tidak terdapat lembaga pendidikan.

"Jadi mereka sulit untuk mendapatkan pendidikan. Anak-anak mereka otomatis putus sekolah," terang Gubernur, Senin (2/5/2016).

Menurut Gubernur berbagai macam motivasi pendatang masuk ke Riau.

Mulai dari persoalan ekonomi, pendidikan sampai mengikuti keluarga.

Namun kedatangan mereka (pendatang.red) tidak disejalankan perencanaan pendidikan untuk anak-anaknya.

"Makanya harusnya mereka pergi ke lokasi yang ada lembaga pendidikannya. Dengan mereka tinggal di lokasi pinggiran, otomatis tidak sekolah. Maka terdeteksi putus sekolah," terang Gubernur.

Terkait dengan hari pendidikan nasional, Gubernur menyebutkan, hal yang perlu menjadi perhatian adalah peningkatan sumber daya manusia.

Bagaimana para guru sudah memiliki kompetensi.

"Dengan guru yang memiliki kompetensi, maka siswa yang dihasilkan juga berkualitas. Itu baik untuk masadepan," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved