Jumat, 3 Oktober 2025

Hilang Tiga Hari, Pemancing Ini Ditemukan Sudah Jadi Mayat

Loyuntet alias Atet (55) dinyatakan hilang saat memancing di perairan Batu Mana, Desa Lassar, Kecamatan Membalong, Belitung, Minggu (27/3) sore.

Editor: Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Raut wajah Amin (18) tak bisa menyembunyikan sedihnya.

Anak bungsu Loyuntet alias Atet (55) berkali-kali mengusap air mata.

Kepala pemuda berkulit sawo matang ini menunduk saat menceritakan soal ayahnya di rumahnya di Jalan Hasyim Idris, RT 44 Kelurahan Pangkallalang, Kecamatan Tanjungpandan.

Sang ayah dinyatakan hilang saat memancing di perairan Batu Mana, Desa Lassar, Kecamatan Membalong, Belitung, Minggu (27/3) sore.

Atet berangkat menuju lokasi pemancing bersama Acin, abang kandung korban (Atet).

Mereka beranjak dari rumah sekitar pukul 09.00 WIB menggunakan sepeda motor.

"Sebelum pergi sempat pamitan mau mancing. Tak ada firasat, karena bapak sudah biasa mancing, mimpi-mimpi juga tidak ada," ucap Amin kepada Pos Belitung, Selasa (29/3).

Korban memang dikenal memiliki hobi memancing.

Pria paruh baya itu, melaut setiap akhir pekan atau hari libur.

Khusus untuk di lokasi pemancingan perairan Batu Mana, korban sudah lebih dari 10 kali mencari ikan tempat tersebut.

"Biasa kalau mancing pergi pagi, setelah itu pulangnya sore. Tidak tau lah apa penyebabnya, memang waktu itu cuaca buruk. Ya tapi sekarang mau gimana lagi," ujarnya.

Atet ditemukan oleh Tim Gabungan, terdiri dari Basarnas Pos SAR Belitung, TNI AL, Koramil Membalong, Polsek Membalong, Polair Polres Belitung, BPBD, Tagana dan relawan, Rabu (29/3) sekitar pukul 11.30 WIB.

Bapak dua anak itu ditemukan di Perairan Desa Perpat, Kecamatan Membalong.

Semula, ketika melangsungkan aktivitas mancing Atet dan Acin hanya terpisah jarak sekitar 20 meter.

Lantaran kondisi cuaca saat itu sangat buruk, Acin langsung memutuskan untuk mengakhiri aktivitas memancing dan beranjak ke darat.

Saat hendak mengakhiri aktivitas mancing, Acin lantas sempat berteriak, meminta adik kandungnya tersebut naik ke daratan.

Sambil berjalannya waktu, dan sudah berada di daratan sekitar pukul 15.00 WIB, Acin tidak kunjung melihat korban.

"Acin sempat tunggu sampai mau malam, tapi tidak ada muncul si Atet. Habis itu Acin baru ke kampung, minta bantuan sama warga. Waktu dia mancing, cuaca gelap, hujan deras, ada petir dua kali," ucap Yukyun, Kakak Ipar korban kepada Pos Belitung, Selasa (29/3).

Keluarga korban, kini sudah menerima kepergian Atet dan pasrah atas terjadinya peristiwa yang menimpanya tersebut.

"Kami keluarga sudah merelakan, mungkin ini memang sudah nasib saja. Kalau sudah takdirnya di situ, mau gimana lagi. Padahal dia (korban) sudah biasa mancing sama teman-temannya, tapi sama abangnya baru kali ini," ujarnya.

Jasad Atet langsung dilarikan oleh keluarganya ke rumah duka Yayasan Sosial Budi Bhakti. Diduga korban meninggal dunia, setelah tercebur di lubang yang cukup dalam.

Kondisi tubuh korban ketika ditemukan, sudah membengkak. (n3)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved