Penumpang Alami Gangguan Jiwa, Lion Air Kembali Mendarat Setelah Terbang 10 Menit
Setelah diturunkan dari pesawat, Usman digiring oleh security menuju ke terminal kedatangan dengan menggunakan bus operasional Lion.
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Tiga penumpang pesawat Lion Air JT 957, yang hendak menuju Cengkareng Tangerang, diturunkan paksa dari kabin pesawat, sekitar pukul 12.00 Wita, karena diduga mengalami gangguan jiwa, Selasa (29/3/2016).
Kapolsek Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Iptu Muh Djafar mengatakan, pesawat tersebut mengalami Return To Apron di parkiran 15, karena seorang penumpang, Usman yang duduk di seat 2D mengalami gangguan jiwa.
"Penyakit gilanya kambuh lagi setelah duduk di kursinya. Dia didampingi oleh dua rekannya Haris Sadacca yang duduk seat dua C dan Fauzan Hariri duduk seat satu C," katanya.
Djafar menjelaskan, saat itu seorang Pramugari melaporkan ke kapten, jika seorang penumpangnya mengalami gangguan jiwa dan berteriak- teriak sehingga kapten kemudian berkoordinasi dengan operasional Lion untuk menurunkan penumpang tersebut, bersama kedua pedampingnya.
"Kapten menurunkan penumpang itu, karena kapten ini tidak mau mengambil risiko," ujarnya.
Setelah penumpang tersebut diturunkan dari pesawat, Usman digiring oleh security menuju ke terminal kedatangan dengan menggunakan bus oprasional Lion.
Saat tiba di terminal, ketiga penumpang tersebut langsung menuju kearah keluar terminal kedatangan Bandara, sehingga pihak Security Lion tidak sempat mengambil keterangannya.
Sekitar 15 menit kemudian, pesawat Lion JT 795 UPG-CGK kembali push back untutuk selanjutnya take off menuju Jakarta.
"Jadi info yang beredar sebelumnya, bahwa pesawat tersebut mengangkut terduga teroris serta ada penumpang mengaku membawa bom, jadi informasi tersebut tidak benar," ujarya.
Sebelumnya, tiga penumpang pesawat Lion Air JT 957, tujuan bandara Cengkareng Jakarta, diturunkan paksa dari kabin pesawat, sekitar pukul 12.00 wita, Selasa (29/3/2016).
"Kita sudah take off 10 menit, tapi terpaksa kembali lagi mendarat di Makassar," kata Nurul Haq, salah seorang penumpang pesawat itu, kepada tribun-timur.com.
Dia mengaku menyaksikan petugas kru kabin dan dua pria, memaksa tiga pria turun.