Jumat, 3 Oktober 2025

Top News

Baling-baling Pesawat Berhenti, Napi Tewas dan Pemuda Tembak Kepalanya Sendiri

Pesawat yang berangkat dari Bandara Kalimarau, Jumat (18/3/2016) pukul 07.15 Wita itu tiba-tiba mengalami mati mesin ketika sedang berada di udara.

Penulis: Dewi Agustina
Tribun Jogja/Khaerur Reza
Petugas kepolisian mengamankan pistol hingga helm dari TKP MT (16) pemuda diduga bunuh diri di Makam Gorongan Condongcatur Depok Sleman, Kamis (18/3/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akhir pekan ini sejumlah peristiwa di beberapa wilayah di tanah air sempat menarik perhatian pembaca Tribunnews.

Tewasnya seorang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Bandar Lampung (Lapas Rajabasa), pelajar yang gantung diri di Sleman hingga pesawat Kalstar Aviation yang mengalami masalah saat dalam penerbangan tujuan Berau Samarinda.

Tiga berita di tiga pulau terbesar di Indonesia itu coba Tribunnews rangkum kembali dalam topik Top News, Sabtu (19/3/2016) pagi.

Pesawat Mati Mesin
Syarifatul Sadih tak henti-hentinya beristigfar ketika pesawat yang ditumpanginya tiba-tiba mengalami masalah.

Baling-baling pesawat sebelah kanan tiba-tiba tidak berputar.

Secara refleks, rasa takut itu membuat kedua tangan Ketua DPRD Berau itu menggenggam erat sandaran kursi, hal yang sama juga dilakukan oleh mayoritas penumpang.

Mereka adalah para penumpang pesawat Kalstar Aviation dengan nomor penerbangan KD 900 tujuan Berau Samarinda.

Pesawat yang berangkat dari Bandara Kalimarau, Jumat (18/3/2016) pukul 07.15 Wita itu tiba-tiba mengalami mati mesin ketika sedang berada di udara.

Pesawat milik maskapai penerbangan Kalstar Aviation yang berjenis ATR (Avions de Transport Regional) dengan penggerak turboprop itu pun terpaksa kembali mendarat di Bandara Kalimarau.

Untuk menenangkan rasa takutnya, wanita yang akrab disapa Sari itu berusaha mencari tahu, kenapa baling-baling pesawat tidak berputar kencang seperti baling-baling sebelah kiri.

Ilustrasi

Sari pun mencari tahu langsung kepada pramugari pesawat.

"Nanti baling-baling berputar lagi," kata pramugari pesawat saat ditanya oleh Sari, mengapa baling-baling tidak berputar normal.

Meski sang pramugrari berusaha menenangkan dirinya, namun Sari paham betul saat melihat ekspresi sang pramugari yang juga terlihat cemas.

"Saya lihat dia (pramugari) kelihatan ketakutan juga," ungkap Sari.

Awalnya Sari tak menyadari jika mesin sebelah kanan mati, sehingga baling-baling berputar pelan.

"Waktu baru terbang, tiba-tiba ada bunyi 'dug', terus saya lihat ke kanan, baling-baling berputar pelan seperti tertiup angin, bukan karena dorongan mesin," tuturnya.

"Terus saya tanya lagi, apa pilot tahu kondisi ini, katanya `pasti tahu lah bu," kata Sari menirukan jawaban pramugari yang sudah tidak diingatnya lagi namanya.

Sari hanya berharap, pilot pesawat memutar balik ke Bandara Kalimarau.

"Mati mesin itu hanya beberapa menit setelah lepas landas, karena saya lihat dari jendela, pesawat masih berputar-putar di atas lubang tambang itu," jelasnya.

Tak hanya Sari, hampir seluruh penumpang di pesawat itu terlihat panik.

Abdul Jalil yang juga menjadi penumpang pesawat itu, tak henti-hentinya mengucap rasa syukur karena pesawat yang digunakannya masih bisa kembali mendarat dengan selamat meski mengalami gangguan pada baling-balingnya.

Meski penerbangannya hari itu terpaksa dibatalkan, Jalil mengaku senang ketika pilot memutuskan kembali ke bandara (return to base).

Budi Sarwanto, Kepala Jabatan Fungsional Bandara Kalimarau, membenarkan adanya peristiwa itu. Namun Budi mengaku belum menerima laporan secara lengkap dari pihak-pihak terkait.

"Informasinya, mesin pesawat sebelah kanan mati, saya belum dapat informasi lengkapnya. Tapi yang jelas mereka masih menunggu spare part dan menunggu pemeriksaan. Walaupun sudah ganti mesin, tetap harus diperiksa dulu," tegasnya.

Iqbal, pihak otoritas Bandara Kalimarau lainnya mengatakan, pesawat jenis ATR merupakan pesawat yang tergolong aman, meski salah satu baling-baling tidak berfungsi, pesawat masih bisa terbang dan mendarat dengan mulus.

Hingga pukul 21.30, manajemen Kalstar Aviation belum memberikan pernyataan apapun terkait insiden ini.

Napi Tewas
Jumat (18/3/2016) malam kerusuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IA Bandar Lampung (Lapas Rajabasa).

Seorang narapidana bernama Sirajudin (25) tewas akibat kerusuhan tersebut. Sirajudin tewas di kamar nomor 2 blok C2 Lapas Rajabasa karena luka tusukan di perut.

Pada jasadnya ditemukan luka tusukan di punggung kiri, dada kiri dan luka di pelipis.

Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Hari Nugroho mengatakan, motif pembunuhan terhadap Sirajudin adalah masalah gadai handphone (HP).

Hari menerangkan, awalnya ada narapidana yang menggadaikan handphone kepada narapidana lainnya. Gadai ini menjadi masalah karena ada persoalan pembayaran yang tidak jelas.

Peristiwa pembunuhan terhadap Sirajudin juga terekam kamera close circuit television (CCTV). Di rekaman CCTV, kata Hari Nugroho, tergambar bagaimana terjadinya pengeroyokan hingga tewasnya Sirajudin.

Petugas melakukan olah TKP di Lapas Rajabasa, Jumat (18/3/2016).

Namun kata Hari, rekaman CCTV itu terbatas sehingga tidak terlihat jelas wajah para pelaku.

"Karena itu kasus ini masih didalami termasuk memeriksa para napi," ujarnya.

Menindaklanjuti peristiwa ini aparat kepolisian kemudian membawa 10 narapidana Lapas Rajabasa ke markas Polresta Bandar Lampung, Sabtu (19/3/2016) dinihari.

Kesepuluh napi ini dibawa untuk dimintai keterangan mengenai kasus pembunuhan Sirajudin, napi kasus pencurian dengan kekerasan.

Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Hari Nugroho mengatakan, petugas masih melakukan penyelidikan kasus tersebut.

Petugas sudah melakukan olah tempat kejadian perkara.

"Pada saat petugas sampai di TKP, TKP sudah bersih," kata Hari.

Namun petugas menyita beberapa benda yang diduga dipakai para pelaku mengeroyok Sirajudin hingga tewas.

Petugas juga sempat menggelar prarekonstruksi di dalam lapas. Prarekonstruksi ini digelar untuk mengetahui kronologis pembunuhan.

Setidaknya ada 18 adegan pada prarekonstruksi tersebut. Sampai Sabtu dinihari, polisi belum menetapkan satu orang pun sebagai tersangka pembunuhan Sirajudin.

Pemuda Bunuh Diri
Di Yogyakarta tepatnya di Sleman, warga kampung Gorongan, Condongcatur, Depok, Sleman digegerkan oleh peristiwa bunuh diri, Jumat (18/3/2016) malam.

Lokasi bunuh diri berada di pemakaman umum Gorongan. Korban yang merupakan pemuda diperkirakan berusia belasan tahun ditemukan bersimbah darah di bagian kepalanya.

Salah seorang warga sekitar, Dion menceritakan, penemuan mayat tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB oleh petugas pemasang kabel internet.

"Saya dipanggil warga 'mas reneo cepet reneo' saya langsung datang lihat dia sudah meninggal," ujarnya.

Dion menambahkan di samping tubuh korban juga ditemukan senjata api jenis pistol glock.

Sementara korban mengalami luka parah di bagian kepala.

Diduga pemuda tersebut bunuh diri dengan cara menembakkan pistol ke kepalanya sendiri.

Kapolsek Depok Timur Kompol Dhanang Bagus Anggoro usai melakukan olah TKP, menceritakan kronologis penemuan orang meninggal di makam tersebut berawal saat seorang petugas pemasang jaringan internet.

Ketika hendak melakukan pemasangan internet di rumah yang berada di belakang makam, petugas yang harus melewati makam kemudian melihat ada sebuah tas tergeletak di satu bagian makam.

"Dia curiga tas itu apa, pas dicek ternyata ada jenazah korban yang sudah membeku," ujarnya.

Warga kemudian segera melaporkannya ke pihak kepolisian yang langsung menuju TKP dan melakukan olah TKP.

Petugas kepolisian mengamankan pistol hingga helm dari TKP MT (16) pemuda diduga bunuh diri di Makam Gorongan Condongcatur Depok Sleman, Kamis (18/3/2016).

Di TKP, petugas kepolisian mengamankan pistol hingga helm dan motor.

Seusai melakukan olah TKP, beberapa barang diamankan oleh pihak kepolisian seperti senjata api, tas ransel serta helm berwarna orange.

Pihak kepolisian juga mengamankan motor Yamaha Mio berwarna putih dengan nomor polisi B 6771 PKM yang diduga milik korban.

Menurut para tetangga TKP, motor yang diparkir di salah satu kios tersebut sudah berada di sana sejak pagi.

Mengenai pistol yang ditemukan pihak kepolisian masih akan menyelidikinya.

"Senjata api sampai sekarang masih kita dalami apakah airsoftgun atau senjata asli atau apa," jelas Kapolsek Depok Timur, Kompol Dhanang Bagus Anggoro di TKP.

Korban diketahui meninggal dengan luka di bagian kepala kiri dan kanan.

Saat ini pihak kepolisian masih mendalami kasus ini termasuk mengenai motif korban yang diduga bunuh diri.

Saat ini jenazah korban sudah dievakuasi ke RSUP dr Sardjito guna kepentingan forensik. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved