Selasa, 7 Oktober 2025

Banjir Bandung Selatan Terparah Tahun Ini

Banjir yang merendam kawasan Bandung Selatan pada dua hari terakhir termasuk banjir terbesar pada tahun ini.

Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUN JABAR/BUKBIS CANDRA ISMET BEY
Banjir terlihat dari atas menggenangi Kampung Bojong Asih, Desa/Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Minggu (13/3/2016). Meski ketinggian air sudah selutut bahkan hingga dada orang dewasa, sejumlah warga terlihat berusaha melintasi genangan banjir tersebut. Banjir kali ini merendam 11 kecamatan di Kabupaten Bandung dan merupakan banjir terbesar sejak Februari 2005 lalu. 

 Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Zezen Zainal M, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG- "Banjir sekarang lebih luas dari sebelumnya. Dulu hanya Baleendah dan Dayeuhkolot, sekarang sampai ke Banjaran dan Arjasari. Ini akibat kondisi lingkungan juga lebih buruk dari sebelumnya," jelas Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat, Anang Sudarna saat ditemui, Senin (14/3/2016).

Banjir yang merendam kawasan Bandung Selatan pada dua hari terakhir termasuk banjir terbesar pada tahun ini.

Selain karena tingginya genangan banjir, banjir Bandung Selatan disebut paling besar karena daerah yang tergenang lebih luas dari banjir-banjir sebelumnya.

Menurutnya, banjir yang merendam sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung disebabkan kerusakan hutan lindung di kawasan hulu Sungai Citarum khususnya di daerah Pangalengan dan Kertasari semakin parah dan semakin luas.

Dampaknya pun, kata Anang, langsung dirasakan oleh sejumlah daerah yang berada di kawasan lebih rendah khususnya daerah-daerah yang dilalui Sungai Citarum.

Banjir besar yang merendam sejumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung disebut-sebut sebagai yang terbesar dan terparah pada tahun ini.

Tidak seperti banjir-banjir sebelumnya yang hanya terjadi di kawasan Cieunteung Kecamatan Baleendah, banjir yang terjadi sejak Sabtu dan Minggu (12-13/3) juga merendam sejumlah kecamatan lain seperti Banjaran, Pemeungpeuk, Dayeuhkolot, Cangkuang, Katapang, Arjasari dan kecamatan lainnya.

Dikabarkan, dua warga Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tewas akibat bencana banjir yang terjadi, Sabtu (12/3/2016). Selain itu, tiga warga Kabupaten Bandung lainnya hilang akibat terseret arus banjir.

Korban tewas, yakni Risa (13), warga Kampung Ciburuy, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, dan Ela (40), warga Kampung Sawahluhur, Desa Sukasari, Kecamatan Pameungpeuk. Risa tewas akibat tersengat listrik saat banjir, sedangkan Ela tewas tewas akibat terseret arus.

"Tiga orang yang hilang adalah suami Ibu Ela dan kedua anak perempuan dari Ibu Ela saat banjir mengungsi ke bangunan di tepi sungai yang kemudian roboh. Saat ini tim BPBD dan Basarnas masih melakukan pencarian," Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB‬, Sutopo Purwo Nugroho.

Banjir tersebut, kata Sutopo, akibat luapan Sungai Citarum yang kerap mengakibatkan banjir dan terjadi rutin setiap tahunnya.  Meluapnya sungai akibat debit air yang tinggi setelah wilayah Kabupaten Bandung dihuyur hujan deras sejak Selasa (8/3/2016) hingga Minggu dini hari (13/3/2016).

"Puncak hujan deras pada Sabtu (12/3/2016) pukul 16.00–19.30 WIB sehingga menyebabkan banjir yang cukup luas," kata Sutopo.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved