Selasa, 30 September 2025

Sri Muslimatun Bertekad Jadikan Puskesmas di Wilayahnya Bisa Layani Pasien Inap

Optimalisasi puskesmas sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama terus ditingkatkan agar bisa lebih maksimal melayani masyarakat

Penulis: Khaerur Reza
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-inlihat foto Sri Muslimatun Bertekad Jadikan Puskesmas di Wilayahnya Bisa Layani Pasien Inap
TRIBUN BALIKPAPAN/FACHMI RACHMAN
Beberapa orang warga antre di loket pendaftaran Puskesmas Klandasan Ilir Balikpapan

Laporan Wartawan  Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNNEWS.COM, COM SLEMAN - Pemkab Sleman bertekad membuat seluruh pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) yang ada menjadi Puskesmas Rawat Inap.

Ini disebabkan banyak kasus warga sakit justru meninggal di faskes yang jadi rujukan terakhir seperti RSUP dr Sardjito akibat kurangnya penanganan di Faskes yang ada di bawahnya seperti Puskesmas.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan, akan membuka puskesmas rawat inap, asal bisa dilayani dan kebutuhannya tepenuhi.

"Sehingga pasien segera tertangani sehingga tidak harus jadi sakit parah dan ketika dibawa ke Faskes yang lebih tinggi sudah terlambat," katanya usai mengikuti kegiatan Temu Pelanggan Eksternal, di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Kamis (10/3/2016).

Karenanya optimalisasi puskesmas sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama terus ditingkatkan agar bisa lebih maksimal melayani masyarakat.

Saat ini ada beberapa puskesmas yang bisa digunakan sebagai rawat inap dan diharapkan ke depan semua puskesmas sudah memiliki fasilitas rawat inap.

Kurangnya sistim rujukan yang baik juga menyebabkan banyak pasien dengan penyakit yang cukup kronis kadang menumpuk di satu rumah sakit seperti RSUP dr Sardjito.

Apalagi rumah sakit ini jadi rujukan bukan hanya warga DIY namun seluruh Indonesia.

"Kemarin sempat tejadi tumpukan luar biasa di Sardjito sementara RS yang lain masih banyak yang kosong, padahal juga bisa menanganinya," ujarnya.

Untuk itu, kata dia sedang ditata sistim rujukannya, tapi sistim rujukan yang tetap mengikuti yang diatur pergub, kalau kita ikuti dengan baik, maka semua pelayanan akan merata.

Salah satu ke depan akan dilakukan adalah dengan mendata jumlah kapasitas rumah sakit dengan jumlah penduduk agar terjadi keseimbangan.

"Memang suatu ketika kita harus menghitung perbandingan jumlah penduduk dengan jumlah tempat todur yang tersedia harus seimbang, supaya tetap sesuai dan pelyananannya baik," tambahnya.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan