Seorang Wanita Pingsan saat Makam Anaknya Dibongkar Petugas
Seorang wanita jatuh pingsan saat proses pembongkaran dan pemindahan pusara di RT 6/2 Kampung Rancabolang, Kelurahan Rancabolang, Kecamatan Gedebage.
Penulis:
Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Seorang wanita jatuh pingsan saat proses pembongkaran dan pemindahan pusara di RT 6/2 Kampung Rancabolang, Kelurahan Rancabolang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (29/2/2016).
Wanita itu terlihat menangis dan lunglai ketika dibantu warga yang menyaksikan langsung pembongkaran dan pemindahan pusara.
Ia pun langsung dibawa pulang ke kediamannya petugas linmas yang berada di lokasi pembongkaran.
Informasi yang dihimpun Tribun Jabar (Tribunnews.com Network), wanita itu tak kuasa ketika melihat pusara anaknya yang belum genap setahun dibongkar petugas.
Sejumlah warga pun menasehati wanita muda tersebut.
"Ikhlaskan saja bu, ikhlaskan dan doakan saja bu," ujar seorang warga.
Proses pembongkaran dan pemindahan berjalan lancar. Sejumlah ahli waris jenazah yang disemayamkan turut menyaksikan langsung pembongkaran pusara.
Jenazah yang telah dibongkar dimasukkan ke dalam peti baru.
Kemudian peti-peti itu dibawa ke TPU Rancacili. Ahli waris pun turut mengantarkan jenazah ke tempat pemakaman baru menggunakan mobil ambulan.
Ketua pemindahan pusara RW 1 dan RW 2 Kelurahan Rancabolang, H Arifin, pembongkaran pusara dilakukan setelah para ahli waris jenazah menyetujui dan menyepakati lokasi pemindahan.
Diakuinya, warga sempat menolak pemindahan karena pemakaman berada di atas tanah wakaf. Warga pun ingin lokasi pemindahan tak terlalu jauh dari tempat tinggal mereka.
"Makam ini sudah ada 1975. Jadi ini tanah punya wakaf yang diserahkan kepada masyarakat. Tapi setelah diberikan kesadaran dan penjelasan, warga akhirnya menerima. Memang tidak ada kompensasi karena yang penting ada tempat pengganti," kata Arifin.
Berdasarkan hasil pendataan yang telah dilakukan sejak Januari, jumlah jenazah yang bersemayam di atas tanah wakaf itu mencapai 240 orang.
Mereka merupakan warga RW 1 dan RW 2 Kelurahan Rancabolang. Sejauh ini baru 29 pusara yang sudah dibongkar dan jenazahnya telah dipindahkan ke TPU Rancacili.
"Secara umum warga RW 1 dan RW 2, tapi juga ada bukan warga asli karena mengontrak. Ada yang dari Cianjur, Jepara, dan Bogor. Rencananya hari ini 20 pusara kalau situasi dan kondisi mendukung," kata Arifin. (cis)