Seragam dan Peralatan Sekolah Hangus, Anak-anak Korban Kebakaran di Medan tak Sekolah
Ia menjelaskan, dirinya tidak tahu pasti sampai kapan anak-anaknya tidak bersekolah. Sebab, semua peralatan sekolah sudah tidak adalagi yang tersisa.
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Anak-anak korban kebakaran di bantaran rel Jl Ampera/Jl Karantina, Glugur Darat II/Glugur Kota, Medan Barat/Medan Timur terpaksa tidak sekolah.
Seluruh pakaian sekolah anak-anak tersebut ludes terbakar.
"Anak-anak kami enggak sekolah bang. Soalnya buku, pakaian, dan tas anak-anak ikut habis terbakar," kata Asna, seorang warga di lokasi kebakaran, Jumat (19/2/2026).
Ia menjelaskan, dirinya tidak tahu pasti sampai kapan anak-anaknya tidak bersekolah. Sebab, semua peralatan sekolah sudah tidak adalagi yang tersisa.
"Kami pun bingung ini bang. Mana mau cari makan. Mana mau sekolahkan anak. Rumah pun udah habis," ungkap Asna.
Dari pantauan Tribun, beberapa warga yang rumahnya terbakar tampak sibuk mengangkuti sejumlah seng yang dapat digunakan kembali. Mereka juga mencari tumpukan kayu yang masih utuh.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Hanna Lore Simanjuntak meminta kepada seluruh korban kebakaran untuk tetap menyekolahkan anaknya.
Sebab, kata Hanna, pendidikan itu penting dari segalanya.
"Saya meminta kepada ibu-ibu untuk tetap menyekolahkan anaknya. Jangan ada anak yang tidak sekolah gara-gara kebakaran ini," kata Hanna di kantor Lurah Glugur Darat II, Jumat (19/2/2016).
Hanna menyebut, jika pascakebakaran anak-anak korban kebakaran ini tidak memiliki seragam, maka BPBD akan menanggulanginya. Ia menjelaskan, BPBD sudah menyediakan beberapa seragam sekolah.
"Bagi mereka yang belum memiliki seragam sekolah, nanti kami akan jumpai gurunya masing-masing. Kami meminta agar para guru ini menghormati para korban yang tidak mengenakan seragam," ungkap Hanna.
Dalam kesempatan itu, beberapa anak-anak korban kebakaran tampak dikumpulkan. Satu persatu diberikan tas sandang serta beberapa peralatan tulis untuk bersekolah.
Mendapat bantuan tas, anak-anak yang masih berusia dini itu tampak kegirangan. Mereka langsung menggunakan tasnya sembari berlari-lari di dalam kantor lurah.(*)