Bencana Banjir 2016
Warga Singkawang Diimbau Kurangi Aktivitas di Laut
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Singkawang, Jayadi HR mengimbau agar masyarakat membatasi kegiatan di wilayah laut.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Nopi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, SINGKAWANG - Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Singkawang, Jayadi HR mengimbau agar masyarakat membatasi kegiatan di wilayah laut.
Sebab di sebagian besar wilayah Singkawang sekarang mulai muncul angin kencang yang berpotensi pula menyebabkan gelombang tinggi.
"Berdasarkan data dari BMKG dan kita pantau juga rata-rata di atas satu meter, belum lagi kalau ditambah dengan angin kencang yang mendadak datang, bisa membahayakan keselamatan, sebaiknya yang berlibur ke pulau atau memancing di laut untuk dibatasi," kata Jayadi kepada Tribun Pontianak (Tribunnews.com Network), Kamis (11/2/2016).
Selain gelombang tinggi pihaknya juga memberlakukan siaga terhadap potensi bencana alam, seperti banjir, angin dan longsor. Status siaga ini berlaku hingga Maret.
"Dari Provinsi juga, kita siaga hingga Maret terhadap potensi banjir, angin dan hujan," katanya.
Untuk wilayah Kota Singkawang, ada dua kecamatan yang rutin dimonitor oleh BPBD, yakni Kecamatan Singkawang Timur dan Kecamatan Selatan. Sebab di dua kecamatan ini acapkali menjadi langganan banjir hingga longsor.
"Seperti Jalan Pramuka, Sanggau Kulor, Lembah Murai, Pasiran, Hang Mui, Lirang, Sedau dan lain-lain kami terus melakukan pemantauan dan memberikan imbauan kepada masyarakat," katanya.
Untuk saat ini kata Jayadi, memang belum ada banjir dalam skala yang cukup tinggi di wilayah Kota Singkawang, namun berdasarkan pemantauan gelombang tinggi telah mengakibatkan sejumlah kerusakan terutama di wilayah tepian pantai.
"Di wilayah perbatasan Palm Beach dan Pantai Pasir Panjang Indah sudah beberapa pondok yang roboh terkena ombak tinggi. Sebagian badan jalan juga sudah ada yang terkena abrasi," kata Jayadi. (nop)