Baru Selesai Dibangun, Jembatan Senilai Hampir Rp 1,5 Miliar Amblas
Badan jalan yang amblas berada di sisi barat dan jaraknya dekat dengan tiang pancang jembatan.
Editor:
Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribun Bali, Lugas Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Jembatan Unggahan yang menghubungkan dua desa antara Desa Unggahan dan Desa Ularan, Kecamatan Seririt, Buleleng, Bali amblas pada bagian sayapnya sejak Minggu (24/1/2016) lalu.
Longsornya sayap jembatan itu karena hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut, sehingga tanah menjadi labil.
Badan jalan yang amblas berada di sisi barat dan jaraknya dekat dengan tiang pancang jembatan.
Panjang jalan yang amblas sekitar 10 meter dengan lebar 1,5 meter.
Camat Seririt, I Nyoman Riang Pustaka mengatakan, kondisi kerusakan sayap jembatan itu cukup parah.
Menurutnya, amblasnya tanah jalan itu karena saat pengerjaan proyeknya tidak begitu padat ketika menimbunnya dengan tanah uruk.
“Kondisinya sudah parah, sudah diketahui sama PU (Dinas Pekerjaan Umum Buleleng), rencananya mau digali ulang. Katamya mau ditimbun ulang, karena dulu pemadatannya tidak bagus,” katanya, Jumat (5/2/2016).
Jembatan itu baru saja selesai dibangun Desember 2015 lalu.
Panjang jembatan yang dibangun sepanjang 16 meter dan lebar 6 meter.
Jembatan itu dibangun menggunakan dana APBD Buleleng 2015.
Nilainya mencapai Rp 1.448.855.000.
Kini sayap jembatan itu masih bisa dilalui kendaraan yang melintas.
Namun hanya satu jalur saja yang dapat difungsikan.
“Kalau kondisi terakhir memang jebol bagian baratnya, amblas. Masih bisa dilewati kendaraan, satu jalur,” kata Riang yang mengaku sudah melaporkan kepada Dinas PU Buleleng. (*)