Harga Pasir Timah Tak Pasti, Daya Beli Masyarakat Sungailiat Turun Tajam
Berkurangnya aktivitas pertambangan pasir timah di Kabupaten Bangka berdampak pada rendahnya daya beli masyarakat terhadap bahan pokok.
Laporan Wartawan Bangka Pos, Deddy Marjaya
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Para pedagang di Pasar Kite, Sungailiat, Kabupaten Bangka, mengeluhkan keuntungan mereka menyusut karena semakin menurunnya daya beli masyarakat.
Bahkan, mereka sudah menurunkan harga lebih murah namun tetap saja masyarakat tak tertarik membeli, akibatnya tak sedikit pedagang berhenti berjualan karena kerap merugi.
"Mulai tiga tahun lalu hingga sekarang daya beli masyarakat semakin turun, dagangan pun sulit dijual. Akibatnya kita harus putar otak termasuk mengurangi jumlah dagangan agar tak mengalami kerugian," kata H Yanto, pedagang daging sapi pada Selasa (26/1/2016).
Kondisi rendahnya daya beli masyarakat dipercaya pedagang akibat lesunya tambang timah, kondisi ini berbeda dibanding pada tiga tahun sebelumnya di mana daya beli masyarakat sangat tinggi.
Sehingga apapun yang mereka jual, masyarakat tak segan-segan membelanjakan uang mereka sehingga menguntungkan pedagang.
Masa-masa orang banyak uang berangsur hilang, apalagi banyak tambang timah milik masyarakat berhenti beroperasi menyusul harga jual pasir timah tak menentu.
Sementara itu, pemerintah dan petugas keamanan sudah melarang penambangan ilegal karena merusak ekosistem.
"Tambang sepi yah dagangan juga tidak laku, entah sampai kapan kondisi di Bangka seperti ini," gerutu Umar, pedagang sayuran.