Rabu, 1 Oktober 2025

Ledakan Bom di Sarinah

Teroris Ada Kaitannya dengan Bom Depok

Teroris yang beraksi di Jalan MH Thamrin Jakarta diduga kuat ada kaitannya dengan bom Beji, Depok beberapa waktu lalu.

Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pegawai membersihkan serpihan kaca Starbucks pasca penyerangan teroris di pos polisi dan sejumlah gedung di Sarinah Thamrin Jakarta, Jumat (15/1/2016). Serangan teroris pada Kamis (14/1/2016) tersebut mengakibatkan beberap tempat dan kendaraan mengalami rusak berat . (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Teroris yang beraksi di Jalan MH Thamrin Jakarta diduga kuat ada kaitannya dengan bom Beji, Depok beberapa waktu lalu.

Dugaan itu terlihat dari barang bukti senpi jenis FN 45 rakitan yang ditemukan usai peristiwa pengeboman.

"Senpi itu sama dengan yang ditemukan di Depok. Walau senpi itu rakitan tapi canggih dan senpi itu diduga dari Mindanao, Philipina," ujar Prof Hermawan Sulistyo yang ditemui di Hotel Fortuna Jalan Marmoyo, Surabaya, Jumat (15/1/2016).

Ketika penggerebekan di Beji, Depok, ada yang berhasil meloloskan diri. Ketika lari kelompok ini berhasil membawa senjata laras panjang. Senjata itu diperkirakan stayer.

Apakah aksi yang dilakukan peneror ada kaitannya dengan ISIS?

Lelaki yang biasa dipanggil Kiki, menuturkan bisa ya dan bisa tidak.

Jaringan ini adalah jaringan lama yang metamorfosis karena sudah tidak memikiki kekuatan.

Memang dulu ada Jemaah Islamiyah (JI) dan Al Qaeda. Dan secara kebetulan, bersamaan dengan itu ada bom di Suriah dan itu diklaim ISIS yang bertanggung jawab.

Terkait pengeboman yang dilakukan di lahan terbuka atau di pos polisi di sekitaran Sarinah, ini adalah sebagai bentuk perlawanan teroris kepada polisi. Karena yang diserang adalah Pos Polisi Lalu Lintas.

Bahkan saat teroris baku tembak diarahkan kepada anggota polisi yang berseragam dan lokasinya di seberang jalan.

"Jarak tembak teroris dengan polisi ya sekitar 15 sampai 20 meter. Padahal disana banyak masyarakat yang menonton. Nah kenapa bidikannya ke polisi. Ini menandakan yang menjadi target utamanya polisi. Nah bisa jadi yang menjadi sasaran berikutnya nanti adalah tentara. Karena pola yang dilakukan teroris itu berbah-ubah," jelasnya.

Pengeboman yang dipilih di Jalan MH Thamrin cukup strategis. Karena jalan itu adalah arus lalu lintas yang setiap hari dilewati presiden sehingga cukup mengagetkan.

"Tentunya teroris sebelum melakukan aksi sudah survey dan direncanakan," terangnya.

Sebelum peristiwa berlangsung, pelaku sempat dipergoki satpan di parkiran lantai II. Namun satpam tidak menduga kalau mereka berenam adalah teroris.

"Satpam menduga kalau itu adalah polisi karena polisi sering membagi amunisi disitu. Tak lama kemudian Walnut ada ledakan dan pelakunya bunuh diri," jelas Kiki.

Pascaledakan pertama disusul ledakan kedua di sekitaran pos polisi yang menyebabkan salah satu kaki anggota Satlantas putus. Salah satu anggota Densus 88 yang mengetahui kejadian itu langsung mendekat dan menolong untuk dipanggilkan ambulance. Tak lama kemudian disusul ledakan bom dari beberapa lokasi. (Mif)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved