Kontroversi Gafatar
Anak, Menantu dan Tiga Cucu Mariyam Tak Berkabar Diduga Gabung Gafatar
Sejak heboh adanya organisasi Gafatar, Mariyam teringat anak cucunya yang saat ini merantau di Kalimantan dan hingga kini tidak ada kabarnya.
Laporan Wartawan Tribun Sumsel, M Syah Beni
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Ketakutan menghinggapi Mariyam (53), warga Lorong Bakti nomor 54 RT 24 RW 09 Kecamatan Seberang Ulu (SU) II Palembang, Sabtu (16/1/2016).
Sejak heboh adanya Organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) membuat ia teringat anak cucunya yang saat ini merantau di Kalimantan dan hingga kini tidak ada kabar.
Datang ke Polresta Palembang, Mariyam melaporkan telah kehilangan anaknya yang bernama A Yani (33), beserta istrinya Riski Febrianti (24), dan cucunya Zaprin (7), Melinda (6) dan Nadia (2).
Mariyam menduga, anak cucunya telah bergabung dengan organisasi Gafatar karena di kediamannya ditemukan beberapa atribut organisasi Gafatar seperti, jaket, surat menyurat, amplop dan name tag berlogo Gafatar, serta buku-buku.
Mariyam bercerita, awal mula menghilangnya Yani beserta keluarganya saat Yani meminta izin untuk bertransmigrasi ke Kalimantan Barat.
"Katanya ada program pemerintah, jadi saya percaya saja," terangnya saat dikonfirmasi Tribun Sumsel (Tribunnews.com Network).
Mendapat izin dari Mariyam, lantas Yani mengajak keluarganya untuk pergi, Senin (7/9/2015) lalu. Mereka dijemput mobil travel berwarna hitam.
Awalnya komunikasi masih berjalan lancar meski anak, menantu, serta cucunya telah berada di Kalimantan.
"Melinda (cucu Mariyam) sempat mengeluh karena di sana ia tidak memiliki makanan yang cukup, dan sehari-hari hanya menyantap makanan berupa nasi jagung," terang Mariyam.
"Orang tuanya tidak pernah mengeluh, paling minta dibelikan pulsa saja, karena ia mengaku kesulitan mencari tempat pulsa di Kalimantan. Setelah itu hilang komunikasi, dua bulan terakhir ini," tambahnya.