Kontroversi Gafatar
Danrem 101/Antasari : Gafatar Terindikasi Berganti Nama Jadi Negara Karunia Semesta Alam
sejauh ini belum ada terpantau kegiatan Gafatar yang diindikasi mengarah ke gerakan radikalisme.
Laporan Wartawan Banjarmasin Post Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Korem 101/Antasari terus memantau perkembangan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Kalsel.
Komandan Korem 101/Antasari Kolonel Inf Abduh Ras tak menampik keberadaan Gafatar di Kalsel.
"Gafatar memang ada di 33 provinsi di seluruh Indonesia, dan punya pimpinan di setiap daerah. Kita terus lakukan monitoring," katanya.
Di Kalsel, menurut Abduh Ras, gerakan Gafatar yang diindikasi sudah berganti nama menjadi Negara Karunia Semesta Alam (NKSA) baru sebatas membangun jaringan.
"Mereka baru mulai membangun kekuatan dengan memperbanyak network. Kegiatannya sebatas kegiatan sosial untuk menarik perhatian," katanya.
Abduh Ras menambahkan, sejauh ini belum ada terpantau kegiatan Gafatar yang diindikasi mengarah ke gerakan radikalisme.
"Terus kita pantau, kita lakukan deteksi dini apakah mengarah ke pengembangan aliran radikalisme, gangguan keamanan dan sebagainya. Sejauh ini belum ada mengarah ke sana. Kalau ada indikasi itu, kita cepat lakukan tindakan prefentif dulu bersama kepolisan dan kesbangpol," jelasnya.
Gafatar dideklarasikan pada tanggal 21 Januari 2011 yang diketuai Mahful M Tumanurung.
Gerakan ini sudah dilarang pemerintah melakui surat Ditjen Kesbangpol Kementrian Dalam Negeri RI pada November 2012 silam.