TNI di Ambarawa Panen Perdana Padi Beras Hitam di Lahan Miliknya
Dalam panen perdana tersebut, diperoleh sekitar 1,3 ton beras hitam dari pemanfaatan lahan percontohan sekitar 2.800 meter persegi.
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Hari ini, Selasa (5/1/2016) sejumlah anggota di Batalyon Kavaleri 2/Tank Turangga Ceta Ambarawa bersama Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Semarang sukses memanem secara perdana hasil pertanian padi atau beras hitam di kompleks persawahan milik TNI di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang.
Dalam panen perdana tersebut, diperoleh sekitar 1,3 ton beras hitam dari pemanfaatan lahan percontohan sekitar 2.800 meter persegi.
Melihat hasil yang cukup membanggakan tersebut, Danyonkav 2/Tank Turangga Ceta Ambarawa Mayor Kav Kristiyanto berniat akan mengembangkannya di lahan yang lebih luas lagi.
“Di sini, di area kami ada sekitar 3,5 hektar lahan persawahan. Itu akan kami manfaatkan di masa penanaman berikutnya."
"Penanaman padi hitam tersebut merupakan bagian uji coba upaya kami dalam mendukung Program Ketahanan Pangan."
"Untuk bibit beras hitam, kami kerja sama dengan pihak swasta. Bibit berasal dari daerah Karangpandan Kabupaten Karanganyar,” jelas Kristiyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Jateng, Selasa (5/1/2016).
Dalam teknis pelaksanaan sejak pertengahan 2015 kemarin itu, pihaknya secara intensif berkoordinasi dengan dinas setempat.
Mulai dari penanaman, perawatan, pemupukan, hingga panen yang dilaksanakan hari ini. Hasil sebanyak sekitar 1,3 ton beras hitam tersebut, sebagian coba dikonsumsi untuk para anggota dan sebagian lainnya untuk pembibitan di masa tanam yang kedua ini.
“Dari sisi ekonomi, hasil dari beras hitam ini sangat menjanjikan dan mampu membantu dalam usaha mensejahterakan para anggota."
"Harga jual di pasaran pun jauh lebih tinggi dibandingkan jenis beras lainnya yakni antara Rp 20.000 hingga Rp 30.000 per kilogram. Karenanya, ke depan kami akan ajak para anggota untuk bersama-sama menanamnya,” katanya.
Terpisah, Penyuluh Pertanian Dinas Distanbunhut Kabupaten Semarang Sariman menyampaikan apresiasi atas keberhasilan yang dicapai Batalyon Kavaleri 2/Tank Turangga Ceta Ambarawa.
Program yang dilaksanakan tersebut diharapkan dapat dikembangkan lebih luas lagi.
Artinya tidak sekadar diperuntukkan untuk internal anggota, tetapi juga mengajak para petani di Ambarawa Kabupaten Semarang.
“Secara teknis, kami sekadar membina mereka dalam menanam padi. Hasil dari panen perdana ini pun ternyata sangat luar biasa sehingga bisa dikembangkan lagi."
"Tak menampik jika dalam harga jual di pasar sangat tinggi, bukan hanya sulit dalam menanam atau merawatnya, tetapi juga memperoleh bibitnya. Sehingga terkesan belum popular di masyarakat,” ujarnya. (*)