Senin, 6 Oktober 2025

Pelaku Penembakan Kontraktor Diduga Gunakan Senjata Api Rakitan

Dari hasil autopsi yang dilakukan oleh Polres Muaraenim, pelaku penembakan terhadap Wijaya Kusuma, diduga menggunakan senjata api rakitan.

Editor: Dewi Agustina
Sriwijaya Post/Ardani Zuhri
Dandim 0404 Muaraenim Letkol Inf Djamaludin, mengamati proyektil peluru yang ditemukan di dalam baju korban, Selasa (5/1/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, MUARAENIM - Seorang kontraktor bernama Wijaya Kusuma (44) tewas ditembak oleh orang yang tidak dikenal, di RT 04, RW 03, Kelurahan Pasar III, Muaraenim, Selasa (5/1/2016) sekitar pukul 08.45 WIB.

Dari informasi yang dihimpun di lapangan, peristiwa penembakan tersebut berawal adanya ribut mulut antara korban yang beralamat di Jalan Ir H Sutami Kelurahan Pasar I, Muaraenim, dan pelaku yang belum diketahui identitasnya.

Lalu tiba-tiba ada suara letusan. Korban sudah terkapar dengan posisi luka tembakan di dada kiri yang diduga mengenai jantung.

Warga pun berhamburan untuk menolong korban, namun nyawa korban tidak tertolong lagi.

Dari hasil autopsi yang dilakukan oleh Polres Muaraenim, pelaku penembakan terhadap Wijaya Kusuma, diduga menggunakan senjata api rakitan (senpira).

Dari pengamatan di lapangan, Selasa (5/1/2015), berdasarkan proyektil peluru yang ditemukan diduga penembakan menggunakan peluru laras panjang, karena terbuat dari kuningan dan bentuknya sedikit panjang.

Selain itu juga, luka yang diderita di tubuh bagian depan dada korban cukup besar dan bentuknya tidak bagus karena diperkirakan pelurunya ketika menembus tubuh korban tidak beraturan.

Kapolres Muaraenim AKBP Nuryanto melalui Kasatreskrim AKP M Khalid Zulkarnaen menjelaskan, dari hasil penyelidikannya pelaku dan motifnya masih didalami.

Fakta yang ditemukan di TKP masih didalami meski itu adalah luka akibat tembakan sebab saksi-saksi mendengar ada suara tembakan dan proyektilnya ditemukan.

Diduga senjata yang digunakan adalah senjata api rakitan.

Barang bukti yang diamankan adalah dompet, proyektil peluru, pakaian, ponsel dua unit dan rokok.

Ketika ditanya apakah pelakunya oknum aparat atau bukan, Kasatreskrim mengaku belum tahu, sebab bukti-buktinya harus dilengkapi dahulu.

"Kita baru interogasi, belum di-BAP dan pengembangan. Pihak keluarga masih syok," ujarnya.

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved