Edhi Sunarso Meninggal Gagal Nafas akibat Infeksi Paru-paru
Empu Ageng Edhi Sunarso meninggal dunia karena mengalami gagal nafas seusai komplikasi penyakit menyerang tubuhnya.
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Empu Ageng Edhi Sunarso meninggal dunia karena mengalami gagal nafas seusai komplikasi penyakit menyerang tubuhnya.
Pematung legendaris yang lahir di Salatiga, 2 Juli 1932 dinyatakan meninggal dunia Senin (4/1/2016) pukul 23.15 WIB.
"Sampai bapak meninggal jantung ginjal normal, indikasinya adalah gagal nafas, infeksi paru penyebabnya," jelas anak ke 4 almarhum, Satya Rasa Soenarso di rumah duka Jl Cempaka Nganti Mlati Sleman, Selasa (5/1/2016).
Edhi Sunarso sudah mengeluhkan sakit sejak menjelang tahun baru dimana nafasnya sempat tersengal-sengal sehingga langsung dilarikan oleh keluarga ke Jogja Internasional Hospital (JIH).
"Kita bawa ke RS untuk cek jantung sekalian cek darah, ternyata HB bapak cuma 8,6 sehingga harus transfusi dan menginap," ceritanya.
Akhirnya seluruh keluarga besar yang ada di Yogyakarta merayakan malam tahun baru di rumah sakit bersama.
Sorenya Edhi kembali mengalami sesak nafas sehingga kembali dipindahkan ke ICU untuk dilakukan operasi, pasca operasi kondisi jantung dan ginjal kembali normal dan diketahui ada infeksi di paru-paru.
"Memang ada gangguan di paru-paru, ini penyakit lama yang dulu sudah sempat ditangani sudah sembuh tapi muncul lagi dan mengganggu," ceritanya.
Pasca operasi Edhi masih bisa berkomunikasi dengan anak-anaknya walaupun kondisinya sudah lemah.
"Bapak masih bisa bilang 'aku capek pegel-pegel minta tolong pijitin'. Bapak minta dielus-elus tidur, kita bergiliran," ujarnya.
Senin (4/1/2016) sekitar pukul 15.00 WIB kondisi Edhi kembali menurun dan harus dilarikan ke ICU kembali, sampai kemudian dinyatakan meninggal dunia beberapa jam kemudian.