Minggu, 5 Oktober 2025

Pedagang Buku Tuding Pemko Medan Sengaja Ulur Serah Terima Kios

Dalam rapat bersama Komisi C DPRD Kota Medan, lanjut dia, ketua komisi Salman Alfarisi telah menyetujui bahwa pedagang pindah pada Mei 2015.

Penulis: Jefri Susetio
Editor: Wahid Nurdin
Tribun Medan/Jefri Susetio
Air menggenangi lorong kios yang rencananya diperuntukkan bagi pedagang buku, Jumat (18/12/2015). Kios ini berada di sisi timur Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara. 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN  -  Ketua Persatuan Pedagang Buku Lapangan Merdeka (P2BLM) Sainan mengatakan, pedagang buku pernah dua kali melakukan aksi demonstrasi ke DPRD Medan.

Aksi saat itu untuk meminta pindah ke gedung revitasisasi pasar buku di Lapangan Merdeka, Sumatera Utara.

"Tulis ya, Gunawan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Medan berbohong kepada media. Gunawan bilang kami tidak mau pindah. Tapi, semua itu bohong, sudah dua kali kami melakukan aksi demonstrasi ke DPRD Medan minta pindah tapi tak disetujui," katanya saat dihubungi, Sabtu (19/12/2015).

Selain itu, kata dia, sebelumnya saat pertemuan bersama Komisi C DPRD Kota Medan telah disepakati bahwa seluruh pedagang buku pindah ke gedung revitalisasi Lapangan Merdeka pada Mei 2015.

"Kami sudah dua kali demo, seharusnya seluruh pedagang pindah Mei. Cuma sampai sekarang belum ada tanda-tanda untuk dipindahkan. Kalau sekarang disuruh pindah kios dalam keadaan rusak, kami menolak," ujarnya.

Dalam rapat bersama Komisi C DPRD Kota Medan, lanjut dia, ketua komisi Salman Alfarisi telah menyetujui bahwa pedagang pindah pada Mei 2015.

Bahkan, telah ada kesepakatan bersama antara pedagang dan Pemerintah Kota Medan.

"Kami demo terakhir pada Maret 2015. Pada saat demo telah disepakati pedagang pindah pada Mei 2015. Tapi hingga sekarang kami belum dipindahkan oleh Pemko Medan tanpa alasan," katanya.

Sebelumnya, kondisi gedung revitalisasi kios pedagang buku di sisi timur Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara sudah rusak sebelum digunakan.

Kondisi gedung sangat memperihatinkan, tidak hanya air membanjiri kios pedagang. Tapi atap kios sudah tidak ada alias hilang.

Selain itu, seluruh pintu kios yang berada di sisi tengah gedung sudah hilang alias kosong.

Sedangkan, pintu kios yang mengarah ke Stasiun Besar Kereta Api Medan masih ada.

Tidak hanya itu, musala yang satu lokasi dengan kios pedagang buku juga rusak, plafon musala sudah jebol.

Sedangkan pintu dan kosen pintu, jendela sudah hilang.

Diketahui sebelumnya, pembangunan revitalisasi 180 kios pedagang buku sisi timur Lapangan Merdeka menghabiskan anggaran 10 miliar yang bersumber dari dana APBD Kota Medan.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved