Sopir dan Kernet Ungkap Pertamina Batam Lakukan Pungli Sejak 2011
Sementara Pertamina tidak membayar uang lembur dan uang makan para sopir dan kernet sejak tahun 2011.
lihat foto
Laporan wartawan Tribun Batam, Alvin Lamaberaf
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Para sopir dan kernet yang melakukan demonstrasi di kantor Pertamina Kabil Batam, Provinsi Kepri mengungkap pihak Pertamina telah melakukan pungutan liar (Pungli) atas gaji para sopir dan kernet.
Pertamina sejak tahun 2011, telah memotong gaji para sopir dan kernet sebesar Rp 1.180.000 yang tidak jelas peruntukannya.
Sementara Pertamina tidak membayar uang lembur dan uang makan para sopir dan kernet sejak tahun 2011.
"Gaji kita basic. Dari tahun 2011 dipotong 1,180 juta rupiah. Kita tak tahu uang itu kemana. Uang itu keringat kami. Sudah begitu uang lembur dan makan tidak dibayar," ungkap para sopir dan kernet.
Selain itu, para sopir dan kernet juga merasa selama ini, hak dasar berserikat tidak diizinkan Pertamina, sehingga mereka tidak bisa berorganisasi.
Padahal berserikat adalah hak mereka sebagai pekerja.
"Kami dilarang tidak boleh berserikat. Kami diintimidasi dan di rumahkan," ujar Angger, kordinator demo.
Para sopir dan kernet akan melakukan demonstrasi selama dua hari sampai ada kejelasan dan bertemu pihak manajemen Pertamina.
"Kami mau ketemu manajemen. Manajemen Pertamina tak ada itikad baik. Kami akan demo sampai kami dipertemukan dengan manajemen. Ini soal nasib kami, anak dan istri. Mereka jangan main-main," kata Angger dan para sopir.
Diberitakan, puluhan sopir dan kernet mobil Tangki Pertamina melakukan aksi demonstrasi di kantor Pertamina Batam Kabil, Provinsi Kepri, Senin (14/12/2015).
Para sopir dan kernet menuntut kejelasan status kerja mereka.
