Aksi Heroik Pengemudi Go-Jek di Bogor, Kejar Copet Hingga Motornya Rusak
Aksi heroik Nano membuah hasil meskipun kaca depan motornya pecah karena menabrak angkot yang ditumpangi pelaku
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Demi meringkus seorang copet yang menggasak ponsel seorang pelajar SMP di Kota Bogor, Nano (23) seorang pengemudi Go-Jek nekat memacu motornya dengan kecepatan tinggi.
Pria asal Cilebut, Kabupaten Bogor itu tidak mempedulikan keselamatannya sendiri dan terus mengejar copet yang mencoba kabur dengan naik angkutan kota.
Aksi heroik Nano membuah hasil meskipun kaca depan motornya pecah karena menabrak angkot yang ditumpangi pelaku.
Pencopet bernama M Nur (47) berhasil diringkus Nano dan warga lainnya.
Dalam kondisi babak belur, Nur diserahkan ke petugas Polsek Bogor Tengah.
Ditemui di Mapolsek Bogor Tengah, Nur menceritakan siang itu dia baru saja mengantarkan penumpang ke Pasar Anyar, Kota Bogor sekitar pukul 13.00 WIB.
Tepat di Jalan Sudirman, Nano mendengarkan teriakan seorang siswi SMP bernama Alma Chaerunnisa (14) yang handphonenya dicopet.
"Saya lihat pelaku nyebrang buru-buru terus nyetop angkot di tengah jalan," kata Nano kepada TribunnewsBogor.com di Kantor Polsek Bogor Tengah, Jumat (11/12/2015).
Tanpa pikir panjang, Nano langsung mengejar angkot yang mengarah ke Taman Air Mancur, Bogor Tengah.
Depan kecepatan tinggi Nano mengendarai motornya untuk mengejar pelaku.
Bahkan dia sempat menabrak angkot hingga kaca depan motornya pecah.
Tepat di depan traffic light Bogor Permai, Nano memberhentikan angkot tersebut dan turun dari motornya untuk menangkap pelaku.
"Saya langsung tanya tapi dia enggak mengaku. Dia malah buang handphone punya korban. Terus dia turun dan coba kabur, makanya saya kejar lagi," katanya.
Keributan di tengah jalan membuat warga berdatangan.
Warga yang emosi kemudian menangkap pelaku dan menghajarnya.
Sementara itu, Alma korban pencopetan menjelaskan, kejadian yang menimpanya terjadi di dalam angkot.
"Saya lagi diangkot, terus saya dipepet tiga bapak-bapak bawa tas gede. Saya juga sempat ditawari produk gitu," katanya.
Setelah ditawari sebuah produk Alma merasa seperti dihipnotis.
Handphone yang disimpan di kantung celana kanannya telah hilang.
"Pas saya turun saya baru sadar kalau handphone saya enggak ada," katanya. (Yudhi Maulana Aditama)