Selasa, 30 September 2025

Darah Kerbau Bule Dioleskan di Kaki Jembatan Kutai yang Baru sebagai Tolak Bala

Pembangunan Jembatan Kukar yang baru pun tidak luput dari ritual yang dianggap sakral itu. Barangkali semacam tradisi dan kearifan lokal.

Editor: Sugiyarto
zoom-inlihat foto Darah Kerbau Bule Dioleskan di Kaki Jembatan Kutai yang Baru sebagai Tolak Bala
Tribun Tenggarong/NEVRIANTO H PRASETYO
ilustrasi

Hal ini diungkapkan seorang warga Tenggarong yang enggan disebutkan namanya.

Menurutnya, setelah runtuhnya jembatan Kukar lama, Kesultanan Kutai Kartanegara mengorbankan seekor kerbau putih di bawah jembatan sisi Tenggarong Seberang.

Kepala kerbau juga ditanam di tempat itu, sementara darahnya dioleskan pada reruntuhan jembatan.

"Waktu jembatan runtuh itu juga ada dari kesultanan Kutai yang menyembelih kerbau putih. kepalanya ditanam di tempat yang sama. Itu untuk menolak bala, supaya arwah-arwah tidak mengganggu kegiatan di sekitar jembatan," ujar pria yang memakai kaos hijau.

Kepala Keselamatan Proyek Yanto mengatakan, saat uji beban, Sultan Kutai Katanegara Ing Martadipura, Aji Muhammad Salehuddin II turut menghadiri kegiatan itu.

Saat itu, Sultan menaburkan beras kuning di atas jembatan dan Sungai Mahakam selama sekitar 15 menit.

Yanto juga tak mengerti maksud prosesi itu, ia hanya mengikuti ritual adat setempat.

Namun sebelumnya, Sultan sempat berpesan kepada para pekerja agar hati-hati dan memperhatikan keselamatan selama membangun jembatan.

"Pesan dari Sultan waktu itu, kita harus hati-hati kalau bekerja. Tdak boleh bergurau sembarangan. Kalau malam Jumat jangan lembur, dan jangan lupa baca ayat kursi serta shalawat sebelum bekerja," ucap Yanto. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved