Gelagat Aneh Sepekan Sebelum Tewas Akibat Dihantam Lamborghini
Suasana duka menyelimuti keluarga korban tabrakan mobil mewah, Kuswantoro (51) di Jalan Kaliasin 3/25, Surabaya, Minggu (29/11/2015)
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Suasana duka menyelimuti keluarga korban tabrakan mobil mewah, Kuswantoro (51) di Jalan Kaliasin 3/25, Surabaya, Minggu (29/11/2015).
Keluarga korban tidak menyangka bapak empat anak ini meninggal lebih dulu.
Ditemui usai pemakaman, adik korban, Suhendriati mengungkapkan korban adalah pedagang kue di Pasar Kembang.
Korban dan istrinya biasa membuka dagangan pada malam hari, dan baru pulang pada pagi hari.
Jadi saat itu korban dan istrinya sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya.
“Mungkin dia ke Jalan Manyar Kertoarjo untuk membeli STMJ. Dia memang suka minum susu,” kata Suhendriati.
Suhendriati mengaku tidak memiliki firasat apapun sebelum ditinggalkan kakaknya.
Tapi kakaknya memang memperlihatkan gelagat aneh sejak sepekan lalu.
Dia mencontohkan saat korban bertanya kepada anak sulungnya, Iwan.
Saat itu Kiswantoro bertanya sikap Iwan bila ditinggalkan bapaknya.
Iwan tidak merespons ucapan bapaknya itu. Mungkin Iwan menduga bapaknya hanya bercanda atau asal bicara.
“Ternyata itu firasat dari almarhum,” tambahnya.
Sampai saat ini Wiyang masih menjalani pemeriksaan di Unit Laka Polrestabes Surabaya.
Keluarga korban sempat datang ke Unit Laka untuk bertemu sopir Lamborghini, Wiyang Lautner (24).
Di antara keluarga korban yang menemui Wiyang adalah adik korban, Budi Pujiono (47).