"Jangan Gunakan Ambulans untuk Pergi ke Pasar, Apalagi Angkut BBM Ilegal"
"Jangan sampai ambulans dipakai ke pasar apalagi bila mengangkut BBM ilegal. Itu tidak boleh. Ambulans untuk mengangkut warga yang ingin berobat."
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Samir
TRIBUNNEWS.COM, PENAJAM - Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar mengingatkan seluruh kepala desa dan lurah yang menerima bantuan ambulans tidak menggunakannya untuk keperluan selain untuk melayani masyarakat.
"Jangan sampai ambulans dipakai ke pasar apalagi bila mengangkut BBM ilegal. Itu tidak boleh. Ambulans untuk mengangkut warga yang ingin berobat di puskesmas maupun rumah sakit," tegas Yusran sebelum menyerahkan 16 ambulans kepada kades dan lurah di halaman Kantor Bupati Penajam Paser Utara, Rabu (25/11/2015).
Hadir dalam penyerahan ini, Wakil Bupati Mustaqim MZ, Ketua DPRD Nanang Ali, Kapolres AKBP Raden Djarot Agung Riadi, Plt Sekkab Tohar, Kepala Dinas Kesehatan, Arnold Wayong serta sejumlah kepala desa dan lurah.
Yusran mengaku miris mendengar pelayanan ambulans di puskesmas, karena tidak bisa dioperasikan lantaran bensin serta kunci mobil entah disimpan di mana, termasuk tidak adanya sopir.
Namun dengan adanya ambulans ini, maka masyarakat yang membutuhkan bisa langsung meminta kepada desa maupun kelurahan.
Selama ini yang bisa memiliki ambulans hanya puskesmas maupun rumah sakit, namun saat ini yayasan dan kelompok masyarakat juga sudah memiliki fasilitas kesehatan ini.
Untuk biaya operasional, Yusran meminta kepada desa untuk menyediakan anggaran melalui ADD, sementara untuk kelurahan agar diajukan di RKA melalui anggaran pemberdayaan masyarakat kelurahan.
Ia meminta agar ambulans ini dirawat sehingga dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat terutama yang ingin berobat di puskesmas maupun rumah sakit.
Yusran meminta kades dan lurah untuk selalu berkoordinasi dengan tenaga medis terutama bidan maupun perawat di Polindes.
"Jangan sampai nanti ada warga yang meninggal dalam ambulans, karena tidak ada bidan maupun perawat yang mendampingi," tegas dia.