Cerita Saipul yang Tepat Melompat Sebelum Kereta Api Menabrak
Tapi, dia yang duduk di dekat pintu tidak mendengar suara klakson kereta api.
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Saipul Amri (51), penumpang angkutan kota nomor 38 berhasil selamat dari maut lantaran melompat dari atas angkot sebelum Kereta Api Sri Bila Utama dari Rantauprapat menuju Medan menyambar angkot yang ditumpanginya.
"Aku bersyukur kali enggak mengalami luka-luka dan berhasil melompat. Rasanya tidak percaya, aku liat kereta api dekat makanya langsung melompat daripada kena tabrak," ujarnya di Rumah Sakit Permata Bunda, Rabu (25/11/2015) petang.
Pria yang mengenakan kaos warna merah ini mengaku, sebagai pedagang asongan di Pasar Sambu.
Setiap hari ia gunakan angkot nomor 38 tidak pernah mengalami kecelakaan.
Tapi, dia yang duduk di dekat pintu tidak mendengar suara klakson kereta api.
"Tidak ada tanda-tanda ataupun himbauan dari pihak penjaga pintu bahwa akan ada kereta api yang melintas di perlintasan rel di Jalan Sisingamangaraja tersebut. Sehingga supir angkot melaju saja," katanya.
Dia bilang tidak mengalami luka serius, hanya saja lutut dan tangan mengalami luka ringan akibat benturan aspal saat melompat. Namun, ia menyatakan masih trauma dengan kecelakaan itu.
"Luka hanya kecil, enggak seriuslah. Pingga saja yang terasa sakit. Hingga sekarang trauma lihat kereta api menyeret angkot hingga puluhan meter. Allah masih sayang kepada saya. Allah masih melindungi saya dengan selamat atas musibah tabrakan tersebut," ungkapnya.
