Ratusan Warga di Bogor Mengungsi Akibat Tanah Bergerak
Pergerakan tanah dan longsor melanda permukiman warga Kampung Muara 1 RT 2/1, Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Pergerakan tanah dan longsor melanda permukiman warga Kampung Muara 1 RT 2/1, Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/11/2015) sekitar pukul 01.15 WIB.
Sejumlah rumah dan infrastruktur di Kampung Muara 1 itu rusak akibat pergerakan tanah tersebut.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono, mengatakan, sebanyak tiga rumah ambruk dan 29 rumah mengalami retak-retak akibat pergerakan tanah itu.
Selain itu, satu unit bangunan mushola turut retak dan jalan desa sepanjang kurang lebih 500 meter putus terbawa longsoran.
"Korban jiwa tidak ada," ujar Sulistyo kepada Tribun melalui pesan singkatnya.
Dikatakan Sulistyo, jajaran Polres Bogor telah mendatangi lokasi pergerakan tanah setelah menerima laporan adanya pergerakan tanah itu.
Warga telah diminta untuk meninggalkan rumah menuju ke tempat yang aman.
"Kami membantu mengevakuasi warga yang meninggalkan rumah dan memasang garis police line di wilayah rawan longsor itu agar warga tak kembali lagi sebelum aman," kata Sulistyo.
Jumlah masyarakat yang mengungsi sebanyak 109 jiwa.
Mereka mengungsi ke tempat yang lebih aman dan sebagian menumpang sementara ke keluarganya yang masih tetangga kampung atau desa.
"Kami masih melakukan pendataan warga yang mengungsi. Yang terdata sementara warga yang mengungsi di tetangga kampung ada sekitar 64 jiwa dan di luar kampung ada 33 jiwa," kata Sulistyo.
Selain berdampak terhadap rumah warga, lanjut Sulistyo, pergerakan tanah juga mengakibatkan petani ikan emas di Kampung Cipatat, Desa Cibunian.
Mereka mengalami kerugian akibat air sungai bercampur dengan lumpur sehingga mengakibatkan ikan a mati.
"Kerugian masih belum bisa ditaksir. Kami fokuskan evakuasi warga," kata Sulistyo.