25 Senjata Api Rakitan Diserahkan Warga Perbatasan
"Kata pemilik-pemiliknya sebelumnya digunakan untuk berburu, juga untuk jaga-jaga,"katanya
Editor:
Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Novi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Tidak kurang 25 pucuk senjata api rakitan diserahkan oleh masyarakat Temajuk Kecamatan Paloh kepada Pos TNI yang menjaga perbatasan Indonesia dengan Malaysia.
Penyerahan sukarela ini awalnya dimotori oleh penyadartahuan tentang bahaya senjata api oleh anggota pos batas kepada masyarakat.
"Saya selalu tekankan kepada anggota di Pos, masyarakat itu harus dibantu, harus dirangkul, termasuk kita beri pemahaman bahayanya punya senjata api," kata Danki Satgas A Batalyon Infantri 644 Walet Sakti, Lettu Inf Sawira kepada Tribunpontianak.co.id Minggu (15/11/2015) melalui telepon.
Imbal baliknya, kata Sawira masyarakat yang menyerahkan senjata api ini diberi piagam penghargaan karena telah secara sukarela menyerahkan senjata api miliknya.
"Selain kenang-kenangan, juga agar bisa menjadi dorongan bagi yang lain untuk ikut menyerahkan," kata Sawira.
Dorongan ini ternyata berhasil, sedikit demi sedikit 25 pucuk senjata api berhasil mereka kumpulkan dalam waktu sekira empat bulan.
"Ada yang datang langsung ke Pos, ada juga pas kami adakan kegiatan simbolis kemarin pada 1 Oktober," katanya.
Senjata api rakitan yang nantinya akan diserahkan ke Kodim atau Kodam untuk dimusnahkan kata Sawira terdiri dari dua pucuk pistol, 16 pucuk booman laras panjang dan tujuh pucuk booman laras pendek.
"Kata pemilik-pemiliknya sebelumnya digunakan untuk berburu, juga untuk jaga-jaga,"katanya.
Sawira memastikan saat ini keadaan perbatasan dalam kondisi terkendali dan solid.
"Intinya satu, tentara itu kuat bersama rakyat," pungkas Sawira.
Untuk diketahui, Temajuk adalah Dusun di Desa Camar Bulan Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas yang berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia yakni Kampung Melano.