SZ Dikenal Sebagai Siswa Baik Oleh Guru
Ia tidak menduga siswanya itu melayani pria hidung belang di hotel melati.
Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pembantu Kepala Sekolah, SMPN 12 Medan, P Sianturi mengatakan, sebelumnya SZ (14), tidak pernah punya masalah di sekolah.
Ia tidak menduga siswanya itu melayani pria hidung belang di hotel melati.
"Saya tidak guru kelas SZ. Tapi, selama saya menjabat sebagai PKS tak pernah SZ punya masalah apapun. Artinya, dia (SZ) memang anak yang baik, kelakuannya bagus, tidak pernah berantam juga sesama teman," ujarnya saat ditemui di Polsek Medan Kota, Sabtu (7/11/2015).
Dia menjelaskan, setelah tiba di rumah, mendadak dapat telepon dari kepala sekolah.
Kebetulan, kepala sekolah sedang berada di luar kota. Karena itu, ia ke sekolah dan melihat puluhan warga sudah berkumpul.
"Saya diminta kepala sekolah untuk kembali. Masalahnya disebutkan ada siswa yang ketahuan mesum. Makanya, langsung ke sana. Setelah langsung memanggil orang siswa dan membawa masalah ini ke polisi," katanya.
Ia mengungkapkan, pihak sekolah belum melakukan rapat tentang masalah yang menjerat SZ.
Karena itu, belum tahu sanksi yang akan diambil kepada siswa.
Apalagi, SZ merupakan korban kejahatan seksual dan harus dilindungi.
"Kami dari sekolah belum mengambil tindakan apapun. Apalagi, SZ merupakan korban dan usiannya masih dibawa umur. Kami masih memikirkan solusi yang baik untuk SZ," ujarnya.
Pada pemberitaan sebelumnya, Erwin Harahap (35), pelaku dugaan pencabulan kepada SZ (14), siswi SMPN 12 Medan, mengatakan, tidak melakukan pencabulan kepada bocah berkulit putih berumur 14 tahun, lantaran membayar saat berkencan di hotel melati, Jalan Bintang.
"Saya bukan melakukan pencabulan. Saya bayar tadi, tadi saya kasih Rp 200 ribu, tapi dikembalikannya Rp 100 ribu. Saya baru sekali berhubungan sama adek itu,"ujarnya sebelum masuk ke ruang penyidik Polsek Medan Kota, Sabtu sore.
Dia tidak menduga adanya penggerebekan itu. Karena itu, dia terkejut ditangkap puluhan warga atas tuduhan melakukan perbuatan pencabulan kepada anak perempuan dibawa umur itu.
"Saya tidak menduga ditangkap, saya bukan melakukan pencabulan. Saya membayar perempuan. Saya mohon maaf, tidak menduga bakal seperti ini," katanya.